Setelah dari alun-alun, saya menyebrang ke timur ke arah pertokoan. Pertokoan di sepanjang Jl. K.H. Agus Salim ini mungkin adalah pusat pertokoan/Mall pertama di Malang yang saya tahu (CMIIW). Waktu itu Mitra II masih berujud bioskop President, Alun-alun Mall masih berupa penjara, Sarinah belum semegah sekarang. Di awali dengan Malang Plaza, kemudian Mitra dan Gajah Mada yang mempunyai jalan tembus ke arah pecinan/pasar besar.
Di Gajah Mada Plasa ini pula saya waktu masih kecil dulu sempat “hilang” terpisah dari orang tua seperti anak kecil pada postingan saya sebelumnya. Sementara di Malang Plasa, sewaktu SMP dulu adalah tempat saya maen tamiya. Karena di lantai dasar ada toko mainan yang menyediakan trek tamiya gratis yang boleh dipakai (apalagi kalo langganan toko itu).
Nah yang ada di foto di samping ini adalah penjual pukis/terang bulan di depan Gajah Mada Plasa. Ruang depan tangga masuk Gajah Mada Plasa ini diisi oleh beberapa stan. Paling sering adalah stan dealer sepeda motor mulai Honda,Suzuki, Yamaha (belum pernah lihat Kawasaki). Ada yang jualan aksesoris atau perlengkapan dapur (piring & gelas plastik dan semacamnya). Namun yang saya ingat sejak masih kecil dulu (yah waktu saya ilang dulu, almarhum Gombloh baru negalurin album “Kugadaikan Cintaku”) adalah penjual pukis/terang bulan. Pukis Madonna.
Hari itu saya pesan 20 biji pukis istimewa. Warung ini (kita sebut saja begitu) menyediakan 2 macam pukis. Yang biasa Rp.1300/biji, yang istimewa Rp.1500/biji. Untuk terang bulan (mungkin di Jakarta dikenal sebagai martabak manis) yang biasa Rp. 18.000/porsi (kacang- meses) sedangkan yang istimewa Rp.21.000 (Kacang-meses+keju). Dan kue pukis Malang ini adalah one of the kind. Uenakkk tenan.
Ada lagi satu yang sering saya beli adalah Pukis Hollywood (kalo ga salah). Jualan di sebuah mobil yang sudah di modifikasi di parkiran samping Toko Buku Siswa. Letaknya di seberang Mitra I. Cuman sepertinya di sana sedikit lebih mahal. At least selintas ada terang bulan “Super” seharga Rp. 30.000.
Sambil nunggu pukis pesanan di buat, saya sempat-sempatkan ngobrol sambil jepret-jepret dengan phonecam. Wah gile, saya baru lihat keju craft sepanjang kertas a4. Tebal pula. Yang saya tau kan keju kraft cuman selembar tipis selebar roti tawar :P
Nah besok mo ke Ciliwung. Makan Bakso Cak Man sampe puas + Hot Cwi Mie yang sepertinya baru buka di sampingnya (CMIIW). Abis itu berburu kripik di Kripik Abadi.
Gbr1: loyang-loyang itu adalah cetakan terang bulan, sedangkan gambar yang ada “centong” raksasa itu adalah mentega. Mentega paling banyak yang pernah saya lihat hanyalah Blueband seukuran mangkuk bakso.
Gbr2: terang bulan yang sudah matang, tinggal dicustomize dengan tambahan serbuk kacang, meses atau keju atau kombinasinya. Tentunya plus susu kental manis seperti yang dapat dilihat tumpukan kalengnya itu. Kotak Khong Guan isinya serbuk kacang, sebelahnya kotak Danone isi meses coklat. Mas-mas di ujung sana yang kelihatan celana jeans nya itu sedang meracik 20 pukis pesanan saya :P