Orang yang meraup keuntungan di atas penderitaan yang amat sangat dari orang lain sungguhlah manusia yang sangat bejat. Nah bayangin kalo ada orang yang nyolong barang-barang bantuan untuk korban bencana di Aceh, ga tanggung-tanggung pula, sekali nyolong satu truk gede dan ga cuman sekali. Manusia macam apa tuh ?
Pagi ini baca Jawa Pos, di halaman utama disebutkan seorang aktifis LSM (buset dah) di tangkap provost TNI AU karena kedapatan mengeluarkan barang-barang logistik bantuan untuk korban bencana dari hanggar bandara Sultan Iskandar Muda Aceh. Satu truk besar. Maling tersebut adalah salah satu koordinator World Food Programme yang menyalahgunakan posisinya untuk kepentingannya sendiri.
Waktu ketangkep, barang-barang yang mo dia colong itu ada alat-alat medis, selain bahan makanan. Alasan si maling kalo dia ngeluarin barang dari hanggar supaya ga kena hujan dan udah koordinasi dengan Kapuspen TNI soal itu. Ga mungkin seorang jendral TNI nyuruh mindahin barang-barang bantuan kemanusiaan ke gudang yang letaknya jauh di tengah hutan. Gudang itupun setelah digeledah, temukan tumpukan barang-barang bantuan kemanusiaan yang seharusnya diterima para korban bencana. Ada berkarung-karung beras, mi instan, berbagai jenis minuman, suplemen, hingga pakaian bekas layak pakai. Masya Allah…
Yang lain menjadi relawan sampai mengorbankan jiwa (ada lho relawan yang meninggal bahkan sampe diamputasi karena infeksi akibat evakuasi mayat) yang ini malah jadi maling berkedok relawan.