Anti klimaks bagi Middlesbrough. Performa buruk selama babak kedua serta kurang jelinya McClaren dalam melakukan pergantian pemain harus di bayar mahal. Sevilla menghukum mereka dengan 4 gol tanpa balas.
Pertandingan babak pertama sebenarnya masih 50-50 walaupun Boro tertinggal 0-1 lewat tandukan Luis Fabiano memanfaatkan umpan lambung Daniel dari luar kotak penalti. Kedua tim cukup mempunyai kesempatan yang hampir sama. Namun di babak kedua, McClaren rupanya ingin mengulangi kejutan yang dia ciptakan waktu quarter final dan semifinal. Too bad, it was a bad surprise.
Maccarone langsung masuk menggantikan Morrison di babak kedua. Sevilla juga melakukan hal yang sama. Namun bedanya, Kanoute diturunkan untuk menggantikan Saviola yang mainnya malam itu cukup jelek. Benar-benar under perform. Serangan-serangan Boro cukup gencar di awal babak ke-dua. Paling tidak Viduka dan Macarone mendapat 1 kesempatan mencetak gol. Menit 70 Yakubu masuk menggantikan Quedrue. Jadi Boro main dengan 4 FW, 3 MF dan 3 DF plus satu GK bertopeng (bukan pahlawan bertopeng lho ya).
Pesta gol Sevilla pun dimulai. Memanfaatkan kecepatan penetrasi dari sayap, mereka mulai aktif melakukan serangan. Daniel, Jesus Navas dan Adriano menjadi pengacau pertahanan Boro yang tampil makin buruk. Bola rebound hasil tendangan Jesus Navas dari sisi kiri kotak penalti Boro langsung disambar oleh Enzo Maresca. 0-2 di menit 78.
Boro pun makin kedodoran. Boateng sering kehilangan bola dan Rochemback ga jelas passing kemana. Seain itu defendernya pun sering membuat ruang lebar di daerah pertahanan sendiri. Telatnya pemain tengah turun untuk membantu pertahanan membuat Boro terus dibombardir serangan anak-anak Andalusia. Menit 84, tendangan Maresca dari luar kotak penalti tidak bisa ditangkap si Kiper Bertopeng. 0-3. Sebenarnya di menit ini pertandingan sudah bisa dihentikan karena mental pemain Boro bukan lagi DOWN tapi udah GONE.
Menit 89 Kanoute menambah gol Sevilla memanfaatkan bola rebound tendangan Maresca (lagi-lagi dari sisi kiri pertahanan Boro) yang sempat ditepis Schwarzer sang Kiper Bertopeng. Kanoute tidak terlalu merayakan golnya. Dia malah hanya menggerakan kedua lengannya yang oleh komentator diterjemahkan sebagai “It’s enough, no more. Please just end it. Stop the game” :P
Pertandingan pun berhenti di menit 90 tanpa adanya added time.
Kekalahan 0-4 di Eindhoven ini langsung menimbulkan pertanyaan serius di Inggris. Is he really the right person to replace Sven ?