Flybook v33i

Flybook, apaan tuh?
Buat yang lom tau, Flybook tuh sebuah brand ultraportable laptop bikinan Dialogue. Nah loh, apa lagi tuh?
Hehehehe, Dialogue tuh perusahaan dari Taiwan. Dia emang seakan tenggelam namanya dibandingkan manufaktur laptop lain semisal HP, IBM, Acer, Dell, Sony atau sesama perusahaan Taiwan lainnya, Asus. Laptop saya Asus M5200AE lho :) Saya sendiri baru kenal brand ini sekitar 2 tahun lalu, waktu ada acara Indocomtech di Jakarta. Di Indonesia, Flybook dipasarkan oleh PT Datascrip.

Nah, kebetulan tgl 18/10/2006 kemarin saya berkesempatan untuk nyobain laptop satu ini. Bos Hanang berbaik hati meminjamkan (sayangnya … :P) satu set Flybook v33i untuk di test. Spesifikasinya sbb:
– Pentium M 1.1Ghz ULV, menggantikan Transmeta Crusoe yg di usung di versi Flybook sebelumnya. Cuman sayangnya, Pentium M ULV sendiri bisa dibilang dah mulai uzur di jajaran CPU notebook.
– 1 GB RAM
– 60 GB HDD
– Windows XP Professional. Walo sebenarnya sebuah tablet pc, Flybook ga mo repot2 masang Windows Tablet PC edition. Sebagai pengganti fungsi handwriting recognition yang builtin di Windows XP Tablet PC, Flybook menyertakan software EverNote yang bekerja cukup baik.
– Video menggunakan ATI Radeon XPress 200M dengan resolusi 1024×600. Cukup untuk view kerja kantoran biasa

Dengan ukuran layar 8.9 inchi dan berat hanya 1.2 kg, Flybook emang sangat cocok untuk di bawa travelling (bayangin ajah kalo mesti gendong-gendong IBM G40 kemana-mana). Ukurannya sedikit lebih besar dari kalender meja atau buku tulis biasa seperti yang terlihat di gambar di samping.

Namun yang dijual bukan soal kecilnya, ada hal lain. Flybook diklaim sebagai notebook 3G terkecil di dunia. Di bodinya yang mini itu, Flybook mengusung berbagai macam konektifitas untuk mendukung kita berkomunikasi (ini bahasa marketing mereka yah, bukan saya). Seri v33i yang saya test mempunyai standar koneksi line telpon dan slot RJ-45, dia juga menyertakan Bluetooth dan WiFi. Tapi bukan itu, di sebelah kiri bodi Flybook v33i ini terdapat sebuah slot -dengan penutup karet yang bikin ribet- untuk SIM Card GSM.

Ya, Flybook v33i ini 3G enabled. Tinggal masukin SIM Card ke slot tersebut, buka software 3G watcher, isi PIN, pilih APN, connect. Udah deh, Anda terhubung dengan jaringan 3G operator Anda. Saya nyoba dapat 1.8 Mbps … kenceng kaya kita nyambung via UTP ajah. Testpun dilakukan dengan voice chat via YM+Webcam via YM+browsing-browsing. Hehehehe, voice chatnya bening banget, jadinya dipake pacaran bentar deh :P Trus webcamnya juga lancar. Maunya test voice call pake skype, sayang dari beberapa teman yg dihubungi mereka cuman punya 2 jawaban. Kalo ga punya skype, satunya pasti dah uninstall skype-nya. Koneksi tetap stabil tanpa terputus. Dari software 3G tadi kita juga dapat membaca dan mengirimkan SMS. Dari laptop ini pula kita dapat melakukan call phone-to-phone.
Nah itu tadi mungkin plusnya dari laptop mini ini.

What is the bad news?
v33i yang saya pake warnanya keren banget, merah marron. Seperti warna Sony Ericsson K610i inceran saya. Cuman sayangnya, body atas laptop ini gampang banget kotor. Penuh dengan sidik jadi.

Kemudian keyboardnya. Paling parah. What the hell were they thinking with that keyboard? Tombolnya terlalu kecil dan sangat rapat satu sama lainnya. Ga nyampe 5 menit ngetik-ngetik dah langsung bikin bete ajah deh. Sepertinya butuh jari-jari seukuran anak balita untuk bisa ngetik lancar menggunakan Flybook. Selain itu, tiap kali kita nekan tombol, keyboardnya sendiri seakan sedikit ikut amblas karena tekanan. Amat sangat tidak nyaman sekali. Masih mendingan keyboardnya Sony Vaio atau Lifebook-nya Fujitsu. Laptop ini pun termasuk panas untuk ukuran pengguna Pentium M ULV.
Batre juga standar 2-2.5 jam. Bandingin deh dengan Lifebook yang bisa mencapai 4jam lebih.

Nah itu saja sih yang bisa saya tulis. Dengan harga di kisaran USD 2500, menurut saya ga worthed. Dah ngetiknya super ribet bo. Tapi buat orang-orang yang biasanya kormod, senang dengan laptop cantik model gini n kelebihan duit, bolehlah nyobain. Lumayan kan bisa buat pamer-pamer walo fungsinya paling cuman buat presentasi doang :)
Selain soal 3G tadi, I’m not impressed.


Tingginya juga beda dikit dengan O2 Mini. Garfield ma Capi kuning di belakang sedang maen-maen. Ga usah diperhatikan :D


Dibandingin dengan console Ubuntu Linux yang pake HP L1520

This entry was posted in General by nuri. Bookmark the permalink.

About nuri

Hi, i am Nuri. Just another IT guy working on fintech and telco at Jakarta, Indonesia. While tech stuff became my daily breakfast, i also love to travel around the globe and taking photos also. I DJ on my spare time while dealing with any mess my 9 cats made at home :)