Mozilla Summit 2013 – Day 02

Antri kopi pagi *slurrrp*

Halo halo
It’s day #2 of Mozilla Summit 2013.

I choose to take less photos but take more notes because there’ll be a lot of interesting topics in day #2. I mean technical related topic because we have Innovation Fair. Up until the second day, this summit is a perfect reminder of how brilliant the mozilla contributors are and and a wake up call how much of a n00b I really am. So much to learn and it’s like burning me inside (in a good way).
Yosh!!!
Keynotes di hari kedua ini penuh demonstrasi produk. Sebut saja ada WebRTC, Simple Push, Firefox OS Marketplace, App Manager, AppMaker, Shumway, games berbasis HTML5.

And then The Innovation Fair!

I saw many projects – i mean [highlight]AWESOME PROJECTS[/highlight] – that i (probably you too) haven’t heart before. If you’re there you know what i mean, there were “WOW!!” appluse, whistle everywhere in the room. And there are also gasp, interviews, note taking, asking questions rapidly like a machine gun to the developer because their projects are just simply … awesome.

Some of them might say “Ah, it’s just a toy. I built it for fun coz at that time i have nothing to do
Daaa,
kalo iseng ajah dah sekeren itu gimana jadinya kalo mereka pada serius :P
Beneran, jadi ingat ke masa-masa lalu waktu bisa alokasi waktu senggang untuk bikin project-project iseng/experimen ^_^ (apa lagi kalo lihat film Code Rush :P). I’m trying to get those days back to my life now! FTW! :P

Saya mulai dengan [highlight]Lantea Maps app[/highlight] yang dihubungkan dengan kontrol fisik dibuat menggunakan MaKey Makey. Developernya bilang ini cuman proyek iseng saja, Makey Makey mengingatkan saya ke maenan bread board dengan segala printilan elektroniknya di kelas teknik digital-nya Pak Bambang sewaktu masih sekolah dulu. Si kontroler Makey ini tugasnya untuk zoom out/in serta geser layar kiri kanan atas bawah

Belajar bagaimana tim Jepang yang sukses membajak satu display untuk demo HTML5 game lengkap dengan xbox controller. Perangkat gamenya sendiri dibuat menggunakan Panda Board. Tim Jepang juga mendemokan gesture control menggunakan sensor leap motion (dan saya lupa order barangnya padahal yg jual di amrik juga :( ). Ini semacam versi primitif gesture control di film Minority Report lah. Gila emang tim Jepang ini.

photos by bkerensa

photos by bkerensa

photos by bkerensa

photos by bkerensa

Ada Talkilla, project ini adalah salah satu contoh penerapan WebRTC. Nah kalo kamu pingin nyobain Talkilla, tinggal akses ke sini. Cuman, kamu harus menggunakan Firefox 25 ke atas.

Ada [highlight]Appmaker.[/highlight]
Appmaker ini semacam WYSIWYG GUI/IDE untuk membuat Firefox OS app. Masih dalam tahap pengembangan tapi sangat-sangat potensial. Di versi ini kamu sudah bisa menggunakan beberapa utama dari WebAPI HTML5. Cukup drag and drop juga untuk membuat layout tampilan app kamu. Yah bisa dianalogikan kaya pake Ms Visual Studio, Dreamweaver n sejenisnya deh :)

Panda Chassis & Mozpool, sebuah proyek yang merakit kumpulan Panda Board menjadi semacam blade server. mounting rack chassisnya ini adalah project open source yang disebut sebagai Panda Chassis itu tadi.

photo by @belutz

photo by @belutz

Firefox Metro, ini touch based browser yang optimized untuk perangkat Windows 8.x. Designnya alus banget dan minimalis, ini yang bikin saya tertarik. I love simplicity.

[highlight]Firefox Australis[/highlight]. Ummm, sama kaya Metro mending kalian nyobain sendiri atau lihat video berikut deh biar tau gambarannya :)

OpenNews, ini bukan produk fisik/aplikasi. Dimotori oleh Erika Owens, OpenNews adalah sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun sebuah ekosistem yang membantu kegiatan jurnalistik berkembang di era open web ini. Erika kerenn :P

Dan masih banyak lagi yang saya ga sempat mampir *dan saya menyesal berat ninggal kamera di kamar, untung masih bawa voice recorder karena nyatet sudah ga sempat juga, keburu exiting*

Karena sibuk ngider serta “interogasi” dari satu meja ke meja lain, di hari kedua ini saya praktis cuman ikutan 1 kelas fulltime. Topik kelas di hari kedua ini ga kalah banyak dibandingkan hari pertama. Namun ada satu ganjalan. Sebenarnya saya berharap perwakilan dari almamater sekolah saya bisa join kelas 3D GameLab Open Badges. 3D GameLab Open Badges ini dapat digunakan di proses belajar mengajar terutama di sekolah. Lisa Dawley yang memberikan materi di kelas ini backgroundnya juga dari pendidikan.
Tapi sayang orangnya entah pada ngilang kemana, jadi cukup kecewa  sih. Padahal ini kesempatan yang could only be one in a lifetime. Mumpung di sini gitu loh *sigh*

Di akhir acara hari itu saya join kelas “Level Up with Firefox Student Ambassadors” yang herannya ga ada aktivis FSA Indonesia yang join kelas ini. And  I was like the only one that has no relationship with any education institution in the class. Buset deh he he he he.

Eh engga ding, si Rara kan dokter n di akhir kelas ada @eriskatp ma @akkuderry yang kemudian muncul. Sayang mereka ini statusnya masih highschool student, sementara FSA untuk studentnya lebih nyasar ke level mahasiswa. Tapi program FSA ini terbuka juga untuk guru, jadi level SMA pun masih bisa masuk.

Di hari kedua ini, acara malamnya terbagi menjadi dua.
1. Maen ke Great America yang temanya hari itu soal Haloween.
2. Nonton film Code Rush yang menceritakan sejarah project Mozilla

Tadinya pingin ikut ke Great America, tapi apa daya harus remote kerjaan kantor. Cukup banyak hal yang harus di review plus kayanya saya jetlag-nya telat, jadi kesempatan lah buat nambah waktu tidur :)

Great America

Great America Halloween Haunt!

Tapi ada satu hal yang membahagiakan peserta dari Asia di hari kedua ini. ADA NASI di menu makan malamnya!!! Nyicip nasi putih + kari ama nasi briyani deh (entah briyani/tandoori pokoke nasi! –mode wong ndeso asli–)

What an exiting day

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – World Fair & Classes

Seperti yang saya sebutkan di postingan saya sebelumnya bahwa agenda hari pertama Summit ini ada 2.

Yang pertama adalah World Fair.
The World Fair is a way for participants to showcase where they come from and/or what they are doing and for others to connect and get curious. Dan ga cuma mengenai kebudayaan negara, tapi apa yang sudah kita lakukan di komunitas negara masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa foto yang saya ambil dari acara world fair ini. Beberapa foto lainnya adalah hasil jepretan Mozillians lain yang kebetulan ada saya di sana :P *i’m not a self portrait guy*

Photos taken by other Mozillians during #MozSummitFair

photo by Hu Changyu Mozilla Indonesia Mozilla Summit
Mozilla Summit 2013 Mozilla Summit 2013 IMG_1148
IMG_1162 IMG_1141  Mozilla Summit 2013
 Mozilla Summit 2013 Mozilla Summit 2013  Mozilla WPR

Yang kedua adalah kelas dan diskusi.
Nah yang ini buanyak banget topiknya, padahal baru juga hari pertama. Berikut ini daftarnya

[checklist]Ecosystems(s) In Our Image[/checklist]
saya ga sempat masuk kelas ini, jadi ga tau topik yang didiskusikan secara detil apa saja.

[checklist]Building a Web Literate World[/checklist]
ini kelasnya para aktivis webmaker :) Intinya mengenalkan “web” ke publik dengan cara semudah mungkin. Ga harus menjadi programmer untuk dapat membuat sebuah website/homepage.

[checklist]What does “Mozillian” mean?[/checklist]
Hmmm, ini diskusi mengenai “jati diri” hehehehehe. Intinya kapan sih atau apa sih yang dibutuhkan supaya kita bisa disebut sebagai “Mozillian”? Apakah orang-orang yang kerja di Mozilla? para developer yang nyumbang source code ke proyek-proyek Mozilla? Para ReMo? SuMo? Atau orang yang sekedar menggunakan produk-produk Mozilla boleh disebut atau menyebut dirinya sebagai Mozillian? Ini penting untuk identitas sebuah komunitas.
Bagi saya sih ga segitu penting. Saya cukup komitmen dan konstan berkontribusi (hey there are many ways to contribute and it’s not about code or being tech wizard or geek)

 IMG_7410

Mozilla Summit 2013 Santa Clara Day 1

flickr photo from othree

flickr photo from othree

flickr photo from othree

[checklist]The Web We Want[/checklist]
Ini juga soal “jati diri” hehehehehe. Intinya “web” seperti apa sih yang kita inginkan? Yang cuman boleh/bisa dibuka pake browser khusus seperti jamannya Internet Explorer dulu atau yang kudu install plugins khusus supaya bisa akses layanannya? (barang-barangnya microsoft/oracle lagi deh jadinya)

[checklist]Firefox OS in 2014 and beyond[/checklist]
Firefox OS sedang menjadi topik hangat terutama di kalangan Mozillian. Sebagai ‘orang telco’ tentu saja saya ga akan melewatkan kelas ini. Yah ada sedikit hal yang tidak sesuai harapan karena kelas ini lebih membicarakan teknis fitur apa yang ingin dipunyai oleh Firefox OS, tools yang membantu mengembangkan Firefox OS maupun app-nya tidak ada pembicaraan sama sekali mengenai bagaimana strategi Firefox OS ini akan dipasarkan secara global. Yah mengingat kita saat ini seperti semut diantara gajah Android dan iOS. Not to forget Windows Phone and the dying Blackberry.

[checklist]Privacy, Security and Data: Pragmatic Innovations for Users and the Web[/checklist]
Diskusi mengenai bagaimana membuat produk-produk yang keren, layanan maupun UX dengan jaminan privasi tinggi serta mempunyai tingkat keamanan yang bagus.

[checklist]Amplifying Mozilla: From Wearing T-Shirts to Sharing Online[/checklist]
Intinya di kelas ini bagi-bagi t-shirt gratis!! aarrrghhhh how could i know? saya sedang serius di kelasnya Lakatos n ga memperhatikan kelas-kalas lain lagi ngapain.

[checklist]User Personalization[/checklist]
Ini sebenarnya nyambung dengan privacy. Di era web/internet ini apa saja sudah lumrah untuk di-personalisasi. Namun seringnya hal ini diikuti oleh data tracking yang diluar kontrol kita sebagai user. Nah di kelas ini kita diajak berdiskusi mengenai bagaimana Mozilla membantu para pengguna internet terkait dengan User Personalization ini.

[checklist]Localizing with L20n[/checklist]
kelas ini ditujukan untuk para localizer beradaptasi dengan teknologi baru yang digunaka
 

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – D01

MozSummit 2013 Santa Clara – Day 1

cgksinjpy_20131003143956_31550-800

Mozillians @ Narita

NH1076 yang membawa rombongan kami dari Narita tiba di SJC sekitar jam 11.30an siang GMT-7. Setelah mengantri proses imigrasi yang cukupppp laaaamaaaaa akhirnya kami bisa keluar bandara juga. Total peserta summit ini mencapai 1800 orang terbagi di 3 kota di 3 negara. Santa Clara-Amerika, Brussel-Belgia serta Toronto-Kanada. Selain saya Rara dan Kosha dari Jakarta. Kemudian Eriska, Aditya, Dwi dari Malang, Benny dari Surabaya Chit dari Myanmar, Premp dari India serta sebagian tim dari Jepang (menurut Takeshi Hamasaki, sebagian lagi berangkat dari Haneda).

#MozSummit #MozSummit2013

at SJC w/ @eriskatp

Sampai di Marriot pada checkin hotel dan registrasi summit. Di sini ketemu si Andy @Belutz kluyuran di lobi yang ternyata jadi site host MozSummit. Dipikir-pikir, pentolan Ubuntu Indonesia ini adalah satu-satunya WNI yang jadi site host Mozilla Summit :P Ketemu Alex Lakatos dari Romania, aktivis Mozilla yang bikin desain kaos yang kita pakai hari itu.

isi welcome kit Mozilla Summit 2013 (courtesy of ly2314)

Habis itu udah deh ngider sana-sini meeting people yang selama ini mungkin cuman kenal di forum/milis/irc saja. Jam 6 sore waktu setempat acara makan malam dimulai. Udah deh peserta pada tumplek blek cukup banyak. Dan masih banyak lagi peserta yang baru landing pada malam hari. Misalnya saja rombongan dari Taiwan dan India. Saya sendiri baru masuk kamar seiktar jam 2 pagi setelah hampir lupa waktu ngobrol ma yang lain. Ada cerita seru dari Jayakumar dari India soal dia salah packing, even-even Mozilla di Malaysia dari Mohd Fadzil, dan banyak lagi lainnya. It was fun and couldnt wait for the upcoming days.

10084268925_7a9e19c806

Welcome Dinner D-0

Hari pertama diawali dengan kegiatan jalan-jalan rame-rame keliling seputaran hotel. Ini bukan acara resmi sih, kebetulan Roland dan Ludo punya ide photowalk, jadi sapa ajah yang mo ikutan tinggal gabung ajah di lobi jam 6:30. Dan jam 6:30 di sana berasanya jam 4 pagi di Indonesia. Brrrrr dinginnnnn bahkan buat alumni bocah gunung kaya saya ini.

10097245206_4fb6ce8bfe

Good Morning, Marriott Santa Clara

 

Kelar photowalk dan kemudian sarapan dengan menu yang butuh adaptasi perut (FYI, malam sebelumnya masih ada ‘nasi’) Mozilla Summit 2013 pun resmi dibuka. Tristan Nitot memberikan sambutan selaku host di Santa Clara. Intinya sih bagaimana cara menikmati MozSummit kali ini hehehehehe. Sederhana saja kok

[highlight]1. Participate!![/highlight]
of course, what’s the point being in the summit if we’re not participating, not attending any class, not talking to the others?

[highlight]2. Make easier for other to participate[/highlight]
Hmmm, kurang lebih ada 114 bahasa yang digunakan oleh para peserta summit. Ga semuanya bisa atau mahir berbahasa Inggris, jadi speak slowly and try to get each other point and understanding :) Buat 2 adik saya si Eriska dan Deryan yang ikutan ini moment bagus untuk berlatih berbahasa Inggris serta interaksi n bersosialisasi dengan foreigner. We’re foreigner too :)

Hal berikutnya adalah be helpful each other and of course have fun :)

Sesi dari Nitot kemudian dilanjutkan dengan teleconference dengan Mitchell Baker yang saat itu berada di Brussel.

Mitchell mengajak para Mozillians untuk sedikt flashback jaman dia merintis Mozilla Foundation dulu serta mengingatkan kembali mengenai What Makes Mozilla “Mozilla”.

Bingung? Engga sih malah seru bahasan serta filosofi yang terkandung di dalamnya, coba kalian ada di sana yah? :P hehehehehe.

Mengambil bahasan [highlight]The Nature of Mozilla[/highlight], Mitchell Baker menyampaikan misi Mozilla yaitu  “[highlight]to build internet the world needs. Internet that is open, innovative, internet where people come first, have same opportunities and where people have as much as control over their online life[/highlight]”. Dan ini membuat Mozilla menjadi sebuah organisasi yang unik. Mozilla ini bukan institusi komersial yang berusaha mencari keuntungan finansial, dia juga bukan lembaga pemerintah/government juga bukan NGO (Non Government Organization).

[highlight]The heart of Mozilla is a global community with a shared mission. Build the internet the world needs.[/highlight]

Sesi berikutnya dibawakan oleh Brendan Eich (you know, the who INVENTED JavaScript!) yang memaparkan tentang roadmap Mozilla hingga 10 tahun ke depan serta harapan-harapan dari Mozilla terhadap para kontributornya untuk mendukung roadmap ini.

Jika pingin tahu lebih dalam mengenai Mozilla, misi serta kegiatannya bisa baca dari tautan berikut ini sih.
Mission
History
Manifesto

Setelah sambutan-sambutan selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan World Fair. Di acara ini, peserta/tim dari masing-masing negara akan mendapatkan meja dan kita diminta menampilkan apa saja sesuai dengan kreativitas kita sendiri di meja ini. Bisa berupa suvenir dari negara masing-masing, demo aplikasi ataupun materi/slide presentasi mengenai even-even terkait Mozilla di negara tersebut. Ada juga meja-meja yang tidak mewakili negara manapun tapi topik-topik khusus seputar Mozilla. Misalnya ada meja dari tim WoMoz (Women of Mozilla), Hackspace, Open News, Open Badges dll.

Meja tim korea dengan aplikasi how to write your name in korean (courtesy of @mozchanny)

 

making your own pin

making your own pin :) (courtesy of Kevin-WY)

 

Meja tim Indonesia yang heboh gelar berbagai macam suvenir (courtesy of @bennychandra)

Selesai makan siang, acara dilanjutkan dengan diskusi intensif yang menghadirkan berbagai macam topik. Jadi buat siapa saja yang pingin ikutan dikusi tersebut tinggal masuk ke kelasnya saja. Kalo ternyata dirasa pingin ganti topik tinggal pindah kelas yang lain sih. Istilahnya mo hop-on hop-off antar kelas juga silakan asal ga berisik dan mengganggu saja. Yang ada juga saya terbawa diskusi dan ga sempat mikir untuk ninggalin kelas demi ikut kelas yang lain.

So far saya ikut kelas What does “Mozillian” mean, Firefox OS in 2014 and beyond serta telat masuk di Localizing with L20n. Alhasil di sore hari badan rasanya capek banget yang membuat saya tertidur di Lounge Space dan kelewatan acara foto bareng di halaman hotel. Ah egp lah ma foto-foto, i took too many already in day one and a lot of ideas filling up my head. Benar-benar banyak manfaat yang bisa didapat di MozSummit ini.

salah satu pojokan Lounge Space – Marriott Santa Clara eat n drink whatever you want, open 24 hours, WiFi included :P (courtesy of ly2314)

Setelah makan malam acaranya sih bebas. Ada yang sepertinya jalan-jalan ke San Jose, ada yang ngobrol-ngobrol di teras, ada juga yang berkaraoke ria :) Hahaha, niatnya mo duet nyanyi ma @rara79 apa daya ga kebagian giliran karena waktu keburu habis. Malah si @belutz yang sempat rock the night menyanyikan I Remember You-nya Skid Row

Skid Row’s I Remember You cover by @belutz :)

Kelar karaoke ya lanjut ngobrol-ngobrol lagi dengan people around the world dan kembali saya masuk kamar sekitar jam 2 pagi.

Metallica!

akhirnya malah ngobrolin Metallica di malam yang dingin buanget itu dengan Mozillian dari Serbia :P Dan saya masih belum sempat nonton film Metallica: Through the Never

Beberapa foto dari kegiatan welcome dinner dan photowalk bisa lihat di flickr saya.
 

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Buggy & Connecting Flight

Pernah mengalami saat-saat menegangkan saat bepergian dengan connecting flight dari maskapai penerbangan yang berbeda? Nah Rara, Eriska dan saya punya satu cerita menarik.

2 Oktober kemarin Rara, Eriska dan saya berangkat ke Santa Clara dengan rute Jakarta – Singapura – Narita, Jepang – San Jose, California. Di Soekarno-Hatta, Rara dan saya ditawari petugas Garuda untuk ikut penerbangan ke Singapura yang jam 6 sore. Tawaran ini akan memudahkan kami di Singapura supaya punya waktu transit yang cukup karena kalo ikut itenerary awal, kami nyaris ga punya waktu transit. Landing di Singapura 23:45, jam 00:45 dah take off lagi ke Jepang.

cgksinjpy_20131002205309_21532

Gerakan offline sejenak itu memang benar

Hal itu ga bisa saya lakukan karena saya harus berangkat bareng Eriska no matter what. Sementara Eriska masih di Surabaya dan pesawatnya baru akan mendarat di CGK sekitar jam 5 sore. Belum lagi petugas Garuda di Surabaya rada-rada oon soal bagasi. Mintanya langsung ke San Jose lha kok malah disuruh ambil di Singapura, abis itu disuruh ambil ke Narita. Buset dah. Kalau saja petugas Garuda di Surabaya ga oon, kami bertiga bisa ikut flight jam 6 (Eriska bakal dikit lari-lari sih)

Jadilah kami tetap ke itenerary awal dan saya sudah wanti-wanti kalo di Changi nanti kita bakal jadi atlet marathon dadakan. Pindah dari T3 ke T2 Changi itu jarak yang cukup jauh. Dan saya juga ga tau skytrain-nya masih jalan apa ngga jam segitu. Dan benar saja, sesaat sebelum persiapan landing, kami bertiga diminta oleh pramugari Garuda untuk pindah ke barisan depan. Kenapa? Supaya kita bisa keluar pesawat lebih dulu untuk mengejar penerbangan berikutnya. Kru garuda pun sudah koordinasi dengan kru ANA yang sudah standby di T3 Changi.

Kembali teringat pengalaman beberapa tahun lalu di Eropa. Saat itu penerbangan saya dari Paris ke Frankfurt delay, sehingga nyampe di Frankfurt amat sangat mepet dengan penerbangan saya selanjutnya ke Singapura. Lari-lari deh di bandara. OMG, it’s gonna be SSDD.

Begitu keluar pesawat kami bertiga langsung mulai lari untuk mencari letak skytrain serta arah ke T2. Berasa banget karena berat ransel saya saat itu 8.7kg :( Tapi ternyata penderitaan kami ga sampe 2 menit karena di ujung lorong sudah ada staf ANA yang unyu menunggu kami. Ga cuma itu, kami disediakan angkutan (yang disebut sebagai Buggy Car) yang akan membawa kami ke T2. Dari bayangan harus lari marathon, kami sedikit kebut-kebutan di buggy car disertai tatapan aneh para pengunjung Changi malam itu….

cgksinjpy_20131002220545_21538

kok bisa-bisanya mereka cengengesan gini padahal terancam ketinggalan pesawat

Masalah belum berakhir. Di transfer desk, saya lupa kodepos Marriot Santa Clara. Sepertinya efek adrenalin neh :P Kertas-kertas ada di koper atau somewhere deep inside my backpack. Gadget rata-rata masih posisi dimatikan dan WiFi Changi malam itu seakan-akan ngeledekin kami. Beruntung terminal free Internet di dekat transfer desk berfungsi lancar semua. Fiuhhhhh. Dan yang melegakan adalah NH902 malam itu diberitakan delay 10-15 menit. Horeeeeee :P

Alhasil sepanjang 7 jam flight ke Jepang saya pilih tidur saja selepas makan malam.

cgksinjpy_20131002203809_21530 cgksinjpy_20131002204551_21535 cgksinjpy_20131003042918_31541
cgksinjpy_20131003063234_31545 cgksinjpy_20131003033625_9520 cgksinjpy_20131003041218_31540

 

[box type=”note”]Untuk kru Garuda GA 836, kru ANA kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tanpa bantuan anda, kami mungkin malah akan tertinggal pesawat.[/box]

Firefox OS akan segera hadir di lebih banyak negara

Halo semua,

foxy-splash-125Dah mayan lama juga ga posting. Sebenarnya saya lagi pingin nulis banyak mengenai even Mozilla Summit 2013 di Santa Clara, USA awal Oktober kemarin. Cuman belum sempat merapi-rapikan catetan. Lagipula saat ini saya masih di Singapore belum kembali ke #Room41. Abis ini deh.

Saya mo coba berbagi berita dikit mengenai Firefox OS, salah satu topik yang hangat dibicarakan di Summit kemarin (dan setahu saya ada 3 orang wakil Indonesia yang memenangkan Firefox OS phone keluaran ZTE kemarin. Bravo!!)

Mengutip blog Mozilla , Firefox OS akan hadir di lebih banyak negara. Seperti yang diketahui saat ini sistem operasi ponsel besutan Mozilla ini hadir di Spanyol, Polandia dan Polandia. Ponselnya sendiri dibuat oleh ZTE (ZTE Open) dan Alcatel (One Touch). Sementara itu Brazil dan 3 negara Amerika Latin lainnya ditargetkan sekitar kuartal ke-4 2013 ini.

Peluncuran Firefox OS ini diklaim banyak menuai sukses. Thomas Kiessling dari Deutsche Telekom Polandia membenarkan hal tersebut. Dia juga menambahkan bahwa ponsel Firefox OS diharapkan akan segera memasuki pasar Jerman, Yunani dan Hungaria.

Firefox OS ini awalnya ditargetkan untuk para pelanggan feature-phone (kasanya henpon-henpon jadul ala nokia 3310 lah :P) supaya dapat tetap menggunakan handset murah tapi sudah dapat terkoneksi dengan internet. Yah sesuai dengan prinsip Mozilla itu sendiri sih :)

Indonesia kapan?
Hmmm saya sendiri kurang tahu karena hasil berbicara dengan beberap orang staff Mozilla di Santa Clara kemarin tidak menyimpulkan apapun. Sepertinya Indonesia belum diutamakan saat ini karena secara pasar ponsel, kita ini sudah menjadi target pabrikan-pabrikan besar. Sementara kalau diamati, negara-negara tempat Firefox OS diluncurkan justru yang kurang dilirik pabrikan-pabrikan tersebut. Yah mungkin juga saya berdiskusi bukan dengan orang yang tepat.

We’ll see.
Gara-gara demo di booth tim Jepang saja jadi ngubek-ngubek Singapore nih nyari Pandaboard, mayan mahal juga yah?

moz15years-420px

Paris dalam 3-4 Hari

courtesy: www.travelstart.co.za

Buat Yofie yang rencananya mo 3-4 hari di Paris.
Rute ini subjective ke gw yah. Kamu bisa modif-modif ndiri tergantung sukanya venue yang kaya gimana, seberapa kuat kaki elo jalan, or rute metro mana ajah yang mo lo ambil :P

Kalo ngomongin Paris -IMO- defaultnya yang ada di bayangan kita pasti Menara Eiffel, lalu Museum Louvre dan mungkin Katedral Notre-Dame. But believe me Paris is way more than that. Even if you spent full 3-4×24 hours is till not enough to explore The City of Lights. Kasarnya yang tadi itu baru Paris ring-1 :)

Mo mengingatkan, karena Eiffel dan Louvre adalah tujuan utama turis, hati-hati dengan antriannya. Get there as early as you can! Kalo lagi sial bisa-bisa buang waktu 2 jam cuman buat ngantri Eiffel doang. You can see more within 2 hours.

Some says 3 days are not enough to explore Louvre itself :) Yah aku ga yakin elo demen maen-maen ke museum sih, but it’s awsome!!! *bah, jadi pingin balik sana lagi*

Pas landing di bandara gw saranin elo ambil tourist/travel map berbagai versi tapi yang bahasa Inggris yah :P Ah iya, peta metro juga. Elo bisa beli tiket metro terusan juga sih di sini.

Karena elo nyebut Rue Vicq d’Azir, Paris, asumsiku elo nginap di daerah sana. Rute yang bisa gue saranin sih

 

Arc de Triomphe courtesy: time.com

Day #1,
Istirahat bentar langsung ajah ke Arc de Triomphe (naik metro yang turun di Charles de gaulle kalo ndak salah :P)
Dari AdT tinggal lurus ajah nyusurin Champs-Elysees. Nah udah deh, elo jalan ujung ke ujung bolak-balik juga pasti lom akan puas.
Banyak venue menarik di sini. Selain toko-toko modern yang eksotis, situs-situs sejarah juga banyak.
Misalnya ada Place de la concorde, Obelisk (jangan mikir yang di komik Asterix yah) plus air mancurnya,
Sampai buntutnya di Louvre. Di sini elo liat situasi ajah, paling tidak elo bisa foto di piramida depan gerbang Louvre situ :)

Santai ajah kalo berasa gempor, tinggal naek metro buat baliknya :) Ada 2 stasiun metro sputaran Louvre. Kombo peta turis + peta metro itu mantap :P

Kalo waktu cukup dan mo nerusin, kamu bisa nyusurin Rivoli trus nyebrang ke Seine. Gw ga tau nama “pulau”-nya tapi di sanalah berdiri Notre-Dame ama La Sainte Chapelle. Gw sih lebih suka motoin Notre-Dame saat rada-rada berkabut, jadi yah either pagi-pagi atau pas sunset sekalian dengan background sungai Seine :)

Day #2
Hmmm, kalo niatnya naek sampe pucuk Eiffel mending dilakukan hari ini. Ngantri sepagi mungkin.
Preferensi orang beda-beda sih, mo lihat view pagi apa view sore menjelang malam. Cuman ya itu tadi, antriannya.
Lagian di atas berangin banget. susah juga buat moto-moto yang bener kalo kamu ga spare waktu yang banyak.

Jangan sampe batre kelewat dingin yah, nanti malah ga bisa moto (pengalaman :( ). Jadi bawa spare batre yang disimpen dibalik baju. Buntelin apa kek biar tetap anget. Jaga-jaga kalo batre utama ngadat.

Selesai manjat Eiffel ma muterin tamannya elo bisa lanjut ikutan River Cruise.
Atau kalo mo maen ke museum kalo ga salah ada Musee D’Orsay ama Rodin. Ada juga Invalides, makam si Napoleon kalo ga salah di sini.

Musee D’Orsay courtesy: www.allkmc.com

Day #3

kita coba jump ke yang jauhan trus mundur ke arah tempat elo nginap pas pulangnya.
– Luxembourg Gardens (nah mestinya pagi-pagi neh)
– lanjut jalan kaki ke Pont Neuf Bridge
– ambil metro pont neuh turun di Royal palace, udah deh ubek-ubek di situ
– kelar di sini langsung lanjut ke Montmartre Sacre Coeur. Nah kalo mo nyari-nyari suvenir murah tempatnya di sini.
Paling keren nangkring depan sacre coeur sore-sore, liat paris menjelang sunset. Nah pas mulai masuk malam, bisa lihat merahnya Moulin Rouge di bawah :P

La Basilique du Sacré Coeur de Montmartre courtesy: overvacation.com

Day #4

trace back ajah venue mana yang elo mo datangin lagi. Rute Day #1 misalnya. langsung shortcut ajah via metro.

Nah gitu ajah sih. Rute day-1 itu aslinya buanyak banget, kamu ga akan bisa lama-lama di 1 tempat. Tapi gw emang paling suka nyusurin Champs-Elysees. Rasain ndiri ajah deh, Yof :)

*berhitung keras buat next travel destination: Nonton Liverpool di Anfield, balik ke Paris, pulau-pulau di Yunani yah paling ga Santorini deh*

Transfer Musim Panas English Premier League 2013/2014

bpl-logo-200Berita paling spektakuler menurut saya adalah saat Arsenal tiba-tiba mengumumkan pembelian Mesut Ozil dari Real Madrid seharga 42 juta pound. Ini adalah pembelian termahal The Gunner sepanjang sejarah. Sebelumnya duit paling besar yang mereka keluarkan maksimal adalah 15 juta pound untuk membeli Andrei Arshavin dari Zenit tahun 2009. Ozil adalah pemain termahal kedua di sepanjang sejarah EPL setelah Chelsea membeli Torres seharga 50 juta pound dari Liverpool tahun 2011.

Yang cupu adalah Manchester United. Sepanjang bursa transfer Red Devils penuh dengan berita mencari pengganti Scholes. Mulai ingin mendatangkan Luca Modric, Tiagho Alcantara, menawar Cesc Fabregas, Ander Herrera, De Rossi, Fábio Coentrão sampai bekas anak asuh Moyes di Everton yaitu Leighton Baines dan Fellaini. Tapi sepeninggal Sir Alex Ferguson, MU rupayanya kurang menarik minat nama-nama besar pesepakbola eropa.

Dan last minute, Moyes cuman bisa menggaet Marouane Fellaini seharga 27.5 juta pound, 4 juta lebih mahal dari tawaran awalnya bulan Juli lalu. Kita tunggu apakah Moyes bisa membawa MU untuk survive tetap menjadi kampiun EPL musim ini?

Dan tentu saja soal Gareth Bale. Winger asal Wales ini akhirnya menutup telenovela transfer musim 2013/2014 dengan resmi pindah ke Real Madrid. Mega transfer yang melibatkan duit sebesar 100 juta euro (£85.3juta) menjadikan Gareth Bale sebagai pemain bola termahal di dunia saat ini. Kontrak selama 6 tahun dengan gaji 300 ribu pound/minggu. Astaga….

Gila!

image courtesy of bbc.co.uk


Sekedar trivia terkait 100 juta euro buat beli Gareth Bale ini.
Ada makanan yang cukup terkenal di Spanyol bernama patatas bravas. Sepiring harganya sekitar 4 euro. Do the math.
Harga Bale = 25,000,000 paket patatas bravas (bayangin kalo dapat diskon). Padahal populasi Spanyol saat ini sekitar 46juta jiwa. Jadi semua penduduknya bisa makan patatas bravas gratis nih, dengan catatan sebagian besar kudu rela sepiring berdua :)

UMR di Spanyol adalah EUR 752.85/bulan. 100 juta euro buat Bale setara gaji UMR 11,069 pekerja di Spanyol… untuk SETAHUN!!

So how much is “too much”?

Total belanja klub EPL sendiri di bursa transfer musim ini total habis lebih dari 600 juta pound.

Ya wis lah, berikut ini ringkasan bursa transfer musim panas English Premier League 2013/2014.

Arsenal (50 juta euro)
Italia, Goalkeeper, Emiliano Viviano, dipinjam dari Paler juta euro
Jerman, Midfielder, Mesut Ozil dari Real Madrid, harga 50 juta euro
Perancis, Midfielder, Mathieu Flamini, bebas transfer dari Milan
Perancis, Forward, Yaya Sanogo, bebas transfer dari Auxerre.
Aston Villa (19.4 juta euro)
Inggris, Goalkeeper, Jed Steer, bebas transfer dari Norwich
Spanyol, Defender, Antonio Luna dari Sevilla, harga 2 juta euro
Denmark, Defender, Jores Okore dari Nordsjaelland, harga 4.7 juta euro
Belanda, Midfielder, Leandro Bacuna dari Groningen, harga 1 juta euro
Bulgaria, Midfielder, Aleksandar Tonev dari Lech Poznan, harga 3.2 juta euro
Czech, Forward, Libor Kozak dari Lazio, harga 7 juta euro
Denmark, Forward, Nicklas Helenius dari Aalborg, harga 1.5 juta euro
Cardiff City (38.3 juta euro)
Inggris, Goalkeeper, Simon Moore dari Brentford, harga 0.2 juta euro
Inggris, Defender, Steven Caulker dari Tottenham, harga 9.2 juta euro
Inggris, Defender, John Brayford dari Derby County, harga 1.8 juta euro
Perancis, Defender, Kevin Theophile-Catherine dari Rennes, harga 2.5 juta euro
Uruguay, Defender, Maximiliano Amondarain, bebas transfer dari Nacional Montevideo
Chile, Midfielder, Gary Medel dari Sevilla, harga 13 juta euro
Denmark, Forward, Andreas Cornelius dari Kobenhavn, harga 8.7 juta euro
Nigeria, Forward, Peter Odemwingie dari West Brom, harga 2.9 juta euro
Chelsea (66.4 juta euro)
Australia, Goalkeeper, Mark Schwarzer, bebas transfer dari Fulha juta euro
Brazil, Midfielder, Willian dari Anzhi, harga 35 juta euro
Belanda, Midfielder, Marco van Ginkel dari Vitesse, harga 9.4 juta euro
Jerman, Forward, Andre Schurrle dari Bayer Leverkusen, harga 22 juta euro
Kamerun, Forward, Samuel Eto’o, bebas transfer dari Anzhi
Crystal Palace (16.3 juta euro)
Skotlandia, Goalkeeper, Neil Alexander, bebas transfer dari Glasgow Rangers
Jamaika, Defender, Adrian Mariappa dari Reading, harga 3.5 juta euro
Inggris, Defender, Jack Hunt dari Huddersfield, harga 2.4 juta euro
Perancis, Defender, Florian Marange, bebas transfer dari Bordeaux
Skotlandia, Midfielder, Barry Bannan dari Aston Villa, harga 2.1 juta euro
Inggris, Midfielder, Jason Puncheon, dipinjam dari Southampton
Spanyol, Midfielder, Jose Campana dari Sevilla, harga 2 juta euro
Belanda, Midfielder, Ismail H’Maidat dari Leuven
Maroko, Forward, Marouane Chamakh, bebas transfer dari Arsenal
Swedia, Forward, Osman Sow, bebas transfer dari Syrianska
Perancis, Forward, Elliot Grandin, bebas transfer dari Blackpool
Inggris, Forward, Kevin Phillips, bebas transfer dari Blackpool
Inggris, Forward, Dwight Gayle dari Peterborough, harga 5.3 juta euro
Skotlandia, Forward, Stephen Dobbie dari Brighton, harga 1 juta euro
Everton (26 juta euro)
Spanyol, Goalkeeper, Joel Robles dari Atletico Madrid, harga 4 juta euro
Paraguay, Defender, Antolin Alcaraz, bebas transfer dari Wigan
Pantai Gading, Forward, Arouna Kone dari Wigan, harga 7 juta euro
Inggris, Midfielder, Gareth Barry, dipinjam dari Manchester City
Irlandia, Midfielder, James McCarthy dari Wigan Athletic, harga 15 juta euro
Belgia, Forward, Romelu Lukaku, dipinjam dari Chelsea
Spanyol, Forward, Gerard Deulofeu, dipinjam dari Barcelona
Fulham (11.5 juta euro)
Belanda, Goalkeeper, Maarten Stekelenburg dari Roma, harga 5.6 juta euro
Venezuela Defender, Fernando Amorebieta, bebas transfer dari Athletic Bilbao
Jerman, Defender, Sascha Riether dari Koln, harga 1.4 juta euro
Maroko, Midfielder, Adel Taarabt, dipinjam dari Queens Park Rangers
Ghana, Midfielder, Derek Boateng, bebas transfer dari Dnipro Dnipropetrovsk
Montenegro, Midfielder, Elsad Zverotic dari Young Boys
Inggris, Midfielder, Scott Parker dari Tottenham, harga 4.5 juta euro
Inggris, Forward, Darren Bent, dipinjam dari Aston Villa
Hull City (14.4 juta euro)
Mesir, Midfielder, Mohamed Nagy, dipinjam dari Al Ahly
Inggris, Midfielder, Jake Livermore, dipinjam dari Tottenham Hotspur
Inggris, Midfielder, Tom Huddlestone dari Tottenham, harga 5.8 juta euro
Pantai Gading, Forward, Yannick Sagbo dari Evian, harga 1.8 juta euro
Inggris, Forward, Danny Graham, dipinjam dari Sunderland
Inggris, Goalkeeper, Steve Harper, bebas transfer dari Newcastle
Egyptian Midfielder, Ahmed Elmohamady dari Sunderland, harga 2.3 juta euro
Skotlandia, Goalkeeper, Allan McGregor dari Besiktas, harga 1.8 juta euro
Inggris, Defender, Curtis Davies dari Birmingham, harga 2.7 juta euro
Inggris, Midfielder, George Boyd (permanent signing) dari Peterborough
Honduras, Defender, Maynor Figueroa, bebas transfer dari Wigan.
Liverpool (56 juta euro)
Perancis, Defender, Mamadou Sakho dari Paris St. Germain, harga 21 juta euro
Portugis, Defender, Tiago Ilori dari Sporting Lisbon, harga 8.2 juta euro
Nigeria, Forward, Victor Moses, dipinjam dari Chelsea
Perancis, Defender, Aly Cissokho, dipinjam dari Valencia
Belgia, Goalkeeper, Simon Mignolet dari Sunderland, harga 10.6 juta euro
Spanyol, Midfielder, Luis Alberto dari Sevilla, harga 8 juta euro
Spanyol, Forward, Iago Aspas dari Celta Vigo, harga 8.2 juta euro
Pantai Gading, Defender, Kolo Toure, bebas transfer dari Manchester City.
Manchester City (116 juta euro)
Argentina, Defender, Martin Demichelis dari Atletico Madrid, harga 5 juta euro
Montenegro, Forward, Stevan Jovetic dari Fiorentina, harga 26 juta euro
Spanyol, Forward, Alvaro Negredo dari Sevilla, harga 25 juta euro
Brazil, Midfielder, Fernandinho dari Shakhtar Donetsk, harga 40 juta euro
Spanyol, Midfielder, Jesus Navas dari Sevilla, harga 20 juta euro
Manchester United (33.8 juta euro)
Belgia, Midfielder, Marouane Fellaini dari Everton, harga 32 juta euro
Uruguay, Defender, Guillermo Varela dari Penarol, harga 1.8 juta euro
Newcastle
Perancis, Forward, Loic Remy, dipinjam dari Queens Park Rangers.
Norwich City (28.5 juta euro)
Swedia, Forward, Johan Elmander, dipinjam dari Galatasaray
Inggris, Forward, Gary Hooper dari Celtic Glasgow, harga 6.3 juta euro
Belanda, Midfielder, Leroy Fer dari Twente, harga 5.5 juta euro
Inggris, Goalkeeper, Carlo Nash, bebas transfer dari Stoke City
Swedia, Defender, Martin Olsson dari Blackburn, harga 2.9 juta euro
Inggris, Midfielder, Nathan Redmond dari Birmingham, harga 2.3 juta euro
Spanyol, Defender, Javier Garrido dari Lazio, harga 1.5 juta euro
Belanda, Forward, Ricky van Wolfswinkel dari Sporting, harga 10 juta euro
Reading
Inggris, Defender, Wayne Bridge, bebas transfer dari Manchester City.
Southampton (39.6 juta euro)
Italia, Forward, Pablo Osvaldo dari Roma, harga 15.1 juta euro
Kenya, Midfielder, Victor Wanyama dari Celtic Glasgow, harga 14.5 juta euro
Kroasia, Defender, Dejan Lovren dari Lyon, harga 10 juta euro
Stoke City (6.6 juta euro)
Austria, Forward, Marko Arnautovic dari Werder Bremen, harga 3 juta euro
Irlandia, Midfielder, Stephen Ireland, dipinjam dari Aston Villa
Maroko, Forward, Oussama Assaidi, dipinjam dari Liverpool
Spanyol, Defender, Marc Muniesa, bebas transfer dari Barcelona
Mesir, Defender, Erik Pieters dari PSV Eindhoven, harga 3.6 juta euro
Sunderland (24.7 juta euro)
Italia, Defender, Andrea Dossena dari Napoli
Italia, Forward, Fabio Borini, dipinjam dari Liverpool
Korea Selatan, Midfielder, Sung-Yong Ki, dipinjam dari Swansea City
Yunani, Midfielder, Charalampos Mavrias dari Panathinaikos, harga 3 juta euro
Czech, Defender, Ondrej Celustka, dipinjam dari Trabzonspor
Italia, Midfielder, Emanuele Giaccherini dari Juventus, harga 7.5 juta euro
Perancis, Midfielder, El-Hadji Ba, bebas transfer dari Le Havre
USA, Forward, Jozy Altidore dari AZ Alkmaar, harga 10 juta euro
Italia, Goalkeeper, Vito Mannone dari Arsenal, harga 2.4 juta euro
Swedia, Forward, David Moberg Karlsson dari Goteborg, harga 1.8 juta euro
Perancis, Defender, Valentin Roberge, bebas transfer dari Mariti juta euro
Senegal, Defender, Modibo Diakite, bebas transfer dari Lazio
Cape Verde, Midfielder, Cabral, bebas transfer dari Basel
Inggris, Forward, Duncan Watmore dari Altrincha juta euro
Swansea City (23.2 juta euro)
Spanyol, Forward, Alvaro Vazquez, dipinjam dari Getafe
Inggris, Midfielder, Jernade Meade, bebas transfer dari Arsenal
Pantai Gading, Forward, Wilfried Bony dari Vitesse, harga 13.9 juta euro
Inggris, Midfielder, Jonjo Shelvey dari Liverpool, harga 5.9 juta euro
Spanyol, Midfielder, Alejandro Pozuelo dari Betis, harga 0.5 juta euro
Cyprus, Midfielder, Alex Gogic, bebas transfer dari Olympiakos
Slovenia, Goalkeeper, Gregor Zabret dari Domzale
Spanyol, Defender, Jordi Amat dari Espanyol, harga 2.9 juta euro
Spanyol, Midfielder, Jose Alberto Canas, bebas transfer dari Betis.
Tottenham (122.2 juta euro)
Denmark, Midfielder, Christian Eriksen dari Ajax, harga 13.5 juta euro
Argentina, Forward, Erik Lamela dari Roma, harga 30 juta euro
Rumania, Defender, Vlad Chiriches dari Steaua, harga 9.5 juta euro
Perancis, Midfielder, Etienne Capoue dari Toulouse, harga 11 juta euro
Spanyol, Forward, Roberto Soldado dari Valencia, harga 30 juta euro
Belgia, Midfielder, Nacer Chadli dari Twente, harga 8.2 juta euro
Brazil, Midfielder, Paulinho dari Corinthians, harga 20 juta euro
West Brom (13 juta euro)
Perancis, Midfielder, Morgan Amalfitano, dipinjam dari Marseille
Benin, Forward, Stephane Sessegnon dari Sunderland, harga 7 juta euro
Nigeria, Forward, Victor Anichebe dari Everton, harga 6 juta euro
Inggris, Forward, Scott Sinclair, dipinjam dari Manchester City
Czech, Forward, Matej Vydra, dipinjam dari Udinese
Uruguay, Defender, Diego Lugano, bebas transfer dari Paris St. Germain
Perancis, Forward, Nicolas Anelka, bebas transfer dari Shanghai Shenhua.
West Ham (23.8 juta euro)
Inggris, Midfielder, Stewart Downing dari Liverpool, harga 5.8 juta euro
Inggris, Forward, Daniel Whitehead dari Stockport
Inggris, Forward, Andy Carroll (permanent signing) dari Liverpool, harga 18 juta euro
Spanyol, Goalkeeper, Adrian, bebas transfer dari Betis
Rumania, Defender, Razvan Rat, bebas transfer dari Shakhtar Donetsk.