Membuat iPhone dan iPod Touch kamu jadi Motion-Based Music Instrument

AUUG Motion Synth

The Motion Synth: Turn Movement into Music
-auug.com-

Awal 2012 lalu saya berkesempatan sharing di acara bertajuk Wikufest.
Saat itu saya coba highlight apa yang bisa kita gunakan dari ponsel, barang yang saat ini bisa dibilang selalu ada di jangkauan kita.

Kunci-nya sih app.
Contoh yang saya berikan waktu itu di antaranya pemanfaatan ponsel untuk bisnis VAS, monitoring status mobil, main musik juga buat militer :)

Nah sekarang ini ga cuman app ajah yang memaksimalkan potensi sebuah smartphone. Tapi ada hardware-hardware pendukung yang jadi komplementasinya. Pernah dengar atau tahu aksesoris fitnes bernama Nike FuelBand atau Jawbone app? Rekan kerja di kantor sih keranjingan hacking bikin drone, trus kontrol via android device.

Nah berikut ini berkaitan dengan musik. iOS device + musik sebetulnya kombinasi yang sudah umum, namun perangkat satu ini sangat unik (saat ini).

Namanya  AUUG Motion Synth.
Ini adalah sebuah project di kickstarter yang cita-citanya mengubah iPhone/iPod Touch kamu jadi sebuah instrumen musik yang baru dan cukup unik. Kamu bisa memainkan nada maupun menggubah suara cukup dengan gerakan tangan saja (motion).

 auug-package-1

auug-package-2

Selain itu AUUG juga bisa mengontrol software di komputer kamu secara wireless. Di juha bisa mengontrol perangkat-perangkat musik non-wireless lewat kabel MIDI. Kompatibel dengan iPhone 4s++ dan iPod Touch generasi 5 dan setelahnya.

Penasaran?
Lihat video berikut dan silakan meluncur ajah ke http://www.auug.com/

Selfie.im – When Narcissism is Not a Crime

selfie_ig_IMG_0001

Sebenarnya saya ingin mengacu ke mereka yang kecanduan motret diri sendiri sih (self portrait/selfie).

Tau ngga kalau per 4 November 2013 jam 10:53 malam (pas screenshot di bawah ini saya buat) ada 54 juta lebih foto di instagram yang dengan tag #selfie. Itu baru foto di Instagram doang dan pakai hashtag #selfie. Belum termasuk yang ga pake hashtag, belum termasuk yang di Twitter, Path, Facebook, Flickr atau layanan photo sharing lainnya.

selfie_ig_IMG_0002

Dari beberapa akun social media yang saya punya, banyak orang dari daftar teman yang kayanya hobi banget foto dirinya sendiri. Mulai yang satu frame isinya muka semua dengan berbagai pola sampai yang tampak seluruh badan. Beberapa sih masih OK lah foto-fotonya, postingnya juga ga segitu banyak. But most of the rest are just hurting my eyes :(

Kalo ga mo susah sih tinggal unfollow/unfriend/block akun-akun yang bikin sakit mata itu. Tapi untuk beberapa alasan ga semua bisa digitukan juga. Habis, banyak yang nyinyir ga jelas tanpa introspeksi dulu gara-gara di-unfollow/unfriend/block. He he he, aduh generasi sekarang ini kok ya aneh ya :P

What’s your point?

I’ve said my point.

Saya cuman mo ngasih tahu kalo sekarang ada layanan (mungkin another social media) yang dapat mengakomodir kegiatan narsis ini.

Namanya Selfie.im

App ini kayanya baru ada buat iOS saja.
Deskripsinya juga menarik “Take selfies and share your day…only the front camera is allowed! Be yourself.

selfie.im

Selfie ini mirip Instagram. Jepret foto, upload, share ke follower kamu atau sebaliknya lihat foto-foto dari orang yang kamu follow.
Bedanya, Selfie cuman ngebolehin kamu upload foto yang diambil dari kamera depan ponsel kamu.

One other thing, Selfie doesn’t allow commenting or filters to “fix” or “sharpen” your photos :P

Nah udah deh, tanpa komen = tanpa protes = sak karepmu wis potone  koyo opo :P

Selfie juga punya fitur mirip Snapchat (pada tau kan Snapchat itu apa?). Foto-foto di selfie ini akan ilang dalam kurun waktu yang bisa kamu pilih. Mau 4 jam, 3 hari sampai 2 minggu.

Nah, tunggu apa lagi? Buruan download dan cobain app-nya. Jangan lupa reviewnya juga yah  :)

Danbo & Wall-E lagi narsis di San Francisco

Danbo & Wall-E lagi narsis di San Francisco

Antara IM3, iPhone4 dan Fixed Dial Numbers

im3_fdn_480_IMG_0022

Saya punya sebuah iPhone4 yang praktis sekarang bisa dibilang nganggur sejak saya menggunakan iPhone5. Well, ga sepenuhnya nganggur sih. Sewaktu traveling ke Jepang + USA + Singapore justru iPhone4 ini jadi ponsel utama. Kartu-kartu operator lokal di negara-negara tersebut saya pasang di iPhone4 ini. Phone working fine, yah iOS 6.1.2 sepertinya membuat iPhone4 bekerja sedikit lambat untuk beberapa aplikasi. Yang paling berasa saat maenan instagram. Selebihnya baik-baik saja.

Nah hari ini saya mo masang kartu operator lokal. Jadilah saya malam ini maen ke Giant + Lotte Bintaro mencari SIM card perdana simPATI dan ga ada yang jual. Alasan standar sih “lagi kosong”, but who knows? Akhirnya saya iseng-iseng beli paket perdana IM3 ajah seharga 10ribu di Sentra Ponsel Lotte Bintaro.

im3_fdn_480_IMG_0025

Keanehan terjadi saat saya mau mengaktifkan perdana IM3 ini di Sentra Ponsel. Network tidak terdeksi. Setelah ngubek-ngubek setingan iOS, reset setting tetap saja No Services. Karena saya ga mo ngerepotin mbak yang di Sentra Ponsel itu akhirnya saya bayar saja dulu n pindah ke 7-11.

Kejadiannya adalah begitu pasang perdana IM3 yang terjadi pertama kali adalah muncul notifikasi “Fixed Number Dialing Activated”
Apapula ini? Seumur-umur pake iOS ga pernah dapat pesan kaya gini.

Yang lebih aneh lagi pas browsing ke situsnya Indosat disebutkan
“Bagi seluruh pengguna handset, pastikan Fixed Dial Number (FDN) di non-aktifkan saat melakukan aktivasi untuk menghindari kegagalan registrasi prabayar. Jika terjadi kegagalan registrasi, gunakan handset lain.”

Halo? Handset lain saya cuman iPhone5 dan ga ada jaminan saya ga akan ngalamin kejadian yang sama secara sama-sama pake iOS cuman beda versi saja. Kemudian mo aktivasi pake smartphone ajah kok beribet amat sih, harus pake handset lain segala?

Jadilah saya nyari tau apa itu Fixed Dial Number (FDN).
Menyimpulkan dari Wikipedia dan berbagai thread forum yang membahas problem yang sama di berbagai handset,

Fixed Dialing Number (FDN) adalah sebuah layanan yang ditanam di SIM card GSM. Jadi dari operator nih bukan dari pabrikan ponsel. Saat FDN aktif, SIM card tersebut cuman bisa nelpon ke nomor-nomor yang sudah kita daftarin ke FDN. Layanan ini berguna misalnya buat orang tua yang pingin batasin pemakaian ponsel anaknya cuman boleh nelpon/sms ke nomor-nomor tertentu. Tidak semua SIM card mendukung layanan ini. Kalo kita mo make pun kita harus ngisi PIN yang tiap SIM card berbeda dan PIN ini hanya disediakan oleh operator. PIN nya juga beda dengan PIN standar SIM card yang 1234 itu.

Like I said, there’s nothing wrong with the phone. Dipasangi Axis, simPATI, kartuHALO, Ready SIM USA, sampe terakhir Hi-Card Singtel ga ada masalah. As matter of fact, I’m still using the SingTel Hi Card.

Dugaanku sih Indosat ngaktifin fitur ini untuk ngerestrict kartu perdana supaya ga bisa nelpon sebelum aktivasi. Lha masalahe gimana saya bisa aktivasi wong jadinya tuh kartu malah masalah di iPhone4 saya, diapainpun sampe reset all setting tetap saja “No Service”.

Akhirnya saya beli perdana lain buat membuktikan teori di atas. Di 7-11 saya beli perdana XL. Sialnya XL ga punya microSIM, dan sevel ga punya pemotong SIM Card biasa ke Micro SIM :( Moga-moga ada SIM card cutter di rumah, kalo ga kepaksa ke kantor deh besok demi motong SIM card doang :P

im3_fdn_480_IMG_0037

ah, a note from samsung.com

Not all SIM cards have a PIN2 code. If your SIM card does not, this menu option is not displayed. You must obtain your PIN2 code from your service provider

Perfect :)

[divider]

update

Ternyata ada MicroSIM cutter di rumah dan kartu XL nya berfungsi dengan baik  mulai dari aktivasi sampai kirim SMS di iPhone4 ini :)

Project Ara dan Phoneblocks

Apa yang lagi jadi bahan pembicaraan saat ini?

Modular phone.

Never heard of it

Baru-baru ini Motorola baru saja mengumumkan Project Ara, sebuah project open hardware untuk membangun ponsel dengan komponen-komponen modular.

Maksud lo?

Yoi, seperti lego atau merakit PC. Kamu nanti bisa merakit ponsel kamu sendiri. Seperti dilansir di blog-motorola, Motorola ngaku sebenarnya Project Ara ini secara rahasia sedang dikerjakan selama setahun terakhir.

http://motorola-blog.blogspot.com/

http://motorola-blog.blogspot.com/

Seperti apa sih jadinya nanti?

Intinya, ponsel Project Ara nantinya akan terdiri dari sebuah frame + beberapa modul. Pick your choice.
It could be a processor, display, keyboard, extra battery, camera, or anything else. Kalau kamu pernah lihat video tentang Phoneblocks karya Hakkens, idenya adalah kamu dapat menukar/mengganti modul-modul tadi sesuai dengan pilihan kamu.

  • Kalo kamu cloud user kelas berat misal, ya ganti ajah modul storage dengan batere yang lebih gede + upgrade CPU
  • Kalo kamu suka narsis dengan ponsel, ya ganti ajah modul kamera dengan yg paling top misalnya
  • Kalo kamu gamer, modul display + CPU kayanya yang akan disasar.

Ya seperti itulah idenya. OK deh berikut ini adalah video mengenai gagasan soal Phoneblocks

Dan apa yang terjadi saat Motorola ketemu dengan Dave Hakkens?

Kolaborasi.

Modular
Open-Source
Designed to Last
Made for The Entire World

Android did with the phone OS/software, now Google (via Motorolla) want to do it again in the hardware area.
What next?

ada yang pernah tau tentang Modu?

http://motorola-blog.blogspot.com/

http://motorola-blog.blogspot.com/

referensi
Motorola Blog: Goodbye Sticky. Hello Ara.

@Tweetacoffee, kirim kopi via Twitter

Eh?

Ada yang salah? Ngga kok, paling ngga buat di US sana sih :)

Twitter dan Starbucks baru-baru ini mengumumkan kerjasamanya dalam sebuah program bernama “tweet-a-coffee“. Intinya sih lewat program ini para pelanggan Starbucks bisa saling “bertukar” Starbucks Gift Card senilai $5. Harapannya gift card tadi bisa di-“uangkan” dengan cara … ya beli kopi Starbucks (atau products F&B apapunlah itu di Starbucks) dan tentunya menaikan angka penjualan warung kopi asal Amrik ini.

tweetacoffee-flow

Jadi, kalo kamu (in US) mo nraktir teman, sohib, gebetan Coffee Latte Grande dari Starbucks saat ini cukup via Twitter.

Caranya?

  1. Kamu mesti punya akun Starbucks
  2. Login ke https://www.starbucks.com/tweet-a-coffee menggunakan akun Starbucks tadi
  3. Isikan akun twitter milik orang yang ingin kamu kirimi gift card (nominal yang ada saat ini baru $5 saja)
  4. Klik tombol ijo “Tweet Your eGift”
  5. Nanti Starbucks akan nge-tweet ke teman (atau bos, pacar, gbtan dll) isinya sebuah link buat di-redeem oleh si penerima tweet.
  6. Si penerima tweet cukup akses link tersebut nanti ada beberapa verifikasi, print redeem code-nya, bawa deh ke warung Starbucks terdekat buat dituker ama kopi.
    Kira-kira seperti ini:
    tweet-a-coffee-tweets

Di Indonesia mestinya bisa laris nih kalo melihat dari penggunaan twitter-nya. Sayang banyakan alay-nya sih plus the habbit is not there yet.

Mungkin attitude juga :P

A new Firefox OS Phone from LG: Fireweb

photos by engadget.com

I WANT ONE!!!

I’ve seen the Keon and some people kindly enough to lend it to me and let me play for a while.
During Mozilla Summit 2013 in Santa Clara, I’ve also played with some of the devices made by ZTE. Never a fans of ZTE phones. Has one long time a go in the early day of Android, and it was so … well, couldn’t find a proper english word to describe it.
I’ve seen the list of possible partner on spreading the Firefox OS with Sony, FoxConn, Huawei, LG, TCL, Spreadtrum there along with ZTE.
I’ve seen the Geekphone Peak showed by Gary K. (Mozilla Security Engineer) at MozHQ Mountain View

But this LG Fireweb is something!
FYI, LG is launching its first Mozilla Firefox OS phone called the LG Fireweb (LG D300). The phone will be available soon in Brazil from wireless carrier Telefonica.
Like most other Firefox handsets, the Fireweb is an entry-level class. But, Fireweb has something that help set it apart from the ZTE Open and Alcatel One Touch Fire, including a 5MP camera with auto-focus and an LED flash. The spec is:

Screen Size: 4” (480 X 32o)
Weight: 122.50 g
Size: 11.38 X 6.65 X 0.9
OS: Firefox OS v1.1
Camera: 5MPX with Flash
Internal Memory: 2 GB + support for 32 GB microSD card
Battery: 1540 mAh
Connectivity: 3G

You can read the full spec detail in here

Mozilla Summit 2013 – Day 03

In the previous posts (in Bahasa Indonesia but i’ll post the english version if you want it) you might feel that i’m trying to write a report about the summit. Well I did try, but actually it’s more to sharing my feeling, the exiting being in the summit and the whole topic in the last 3 days. The new tech that most of them I barely know, the people, the project, the cause, the vision, the values of Mozilla and being a Mozillian and so on

This is it, the last day of the summit.
Felt like it was just yesterday the summit begun. There are still many people i’d like to meet, talk, discuss and plenty of things need to be learnt. But more important is i need to contribute more. And join more groups also :)

Therefore I specifically attend the SuMo (Support Mozilla) class to meet Rosana and Madalina, the wonderwomen behind SuMo Projects and the other fellow SuMo as well. Andi @belutz and @rara79 also join this class. I’ll make the post about it later.

In the afternoon, we had a visit to Mozilla HQ at Castro Street, Mountain View lead by Pascal Finette. It was only for the first 50 person who signed up but i think we had excess passenger :P So, 50 people using the bus, the other 2 or 3 people taking taxi he he he.

After the closing speech, this summit end with a dance party where Gen Kanai being the DJ that night and played a lot of nice music :)

As usual, you can view the rest of the photos on my flickr
Mozilla Summit Stories:

Side Story: