Mudik 2012 #2 of 5, Cikampek – Lohbener

Menyambung postingan sebelumnya yang berakhir di Bypass Jomin, beberapa bilang sih ini sisa-sisa kemacetan Kamis kemarin. Buset dah. Tapi semakin siang, sesore, dari beberapa tweet yang di-RT akun @pulkam @ayopulkam @lewatmana bilang gara-gara bbm pada habis di spbu-spbu daerah pamanukan, trafik jadi menumpuk. Terutama di spbu sebelum rumah makan/hotel Markoni.

Sambil menjaga diri agar tak mengantuk, tak kebelet pipis apalagi be-a-be, kami cuman bisa bersabar menikmati kemacetan sambil mengomentari tingkah polah pengemudi kendaraan plat-B di sekeliling kami. Sungguh ancurrrrr kelakuan mereka itu. Banyak sih yang tertib, defense driving (like us ^_^) tapi ga sedikit juga yang ugal-ugalan. Yang kasihan sebenarnya para pengemudi motor karena jalur mereka yang paling kiri habis disasak sopir-sopir busuk ini. Alhasil mereka harus ‘offroad’ lewat jalan tanah yang sangat berbahaya selain tidak rata, banyak lubang juga. Dan beberapa sudah terjatuh karena ini.

Jadi ga heran kalau tingkat kecelakaan paling tinggi dialami para pengendara motor. Miris juga melihat mereka harus berjibaku di jalan tanah, atau memaksakan diri nyelip-nyelip di antara kendaraan gede dengan segala barang bawaannya. Termasuk balita :( Duh, gusti. Ini niatnya pada baik mo berlebaran di kampung halaman, tapi berasanya sadar diri nyetor nyawa ke malaikat kematian.

Nah berikut ini adalah beberapa contoh pengendara super goblok di sepanjang pantura yang mengakibatan kemacetan paling parah sepanjang sejarah mudik yang pernah saya alami. OK, peningkatan volume kendaraan memang menjadi salah satu faktor. Tapi itu kecil jika dibandingkan kelakuan ga becus pengendara-pengendara mobil seperti foto-foto berikut ini. Lokasi di sepanjang ciasem-sukamandi-pamanukan.

Sekitar jam 11.30 kami sampai di SPBU 34 452 19 daerah Lohbener dan memutuskan untuk istirahat di sana. Biyuh biyuh. 25 Jam dari Gandaria sampai Lohbener.

Jam 6 pagi dah bangun, kesiangan. Kenapa kesiangan? karena setelah mandi kami mulai jalan sekitar jam 6.40 dan beberapa ruas jalan mulai 1-2km setelah SPBU sudah mulai diblokade lagi untuk sholat Ied. Karena kadung stuck di tengah jalan dan ga ada tempat yang layak untuk parkir mobil, kepaksa tidak bisa ikutan sholat Ied deh. Di sini petugas banyak yang berjaga dan mengarahkan para pemudik.

Tapi ya tetap, kalo memang mental nyetirnya dah minus, kelakuan bodoh tetap terulang….

Bersambung ke postingan berikutnya yah…

Kalau mau baca versi lain dari Rara, silakan klik di sini “#JavaRoadtrip : 24 jam pertama

Mudik 2012 #1 of 5, Camping di Tol Cikampek

Halo semua,
sebelumnya saya mo ngucapin selamat hari raya idul fitri 1433H, mohon maaf lahir dan batin.

Kali saya coba menulis pengalaman saya mudik dari Jakarta ke Malang di tahun 2012 ini yang secara keseluruhan adalah worst mudik of all yang pernah saya alami :)

Saya pernah terjebak 4 jam di jalan, di Jakarta yang menyebabkan saya ketinggalan pesawat (padahal saya dah berangkat 4 jam sebelum waktu take off). Akibatnya ya harus camping di bandara setelah beruntung dapat first flight untuk esok paginya.

Kali ini saya terjebak di pantura, yang total perjalanan saya sampai depan pintu rumah Malang adalah 52jam. Bravo!!

Tahun ini saya dan @rara79 memilih mudik pas 17 agustus mendekati tengah malam. Selain faktor cuti yg cuman bisa setelah tanggal lebaran, asumsi kami titik puncak mudik bakal hari kamisnya. Karena yang “masuk kerja” tanggal 17 praktis hanya PNS saja. Itupun kalo memang kenyataannya begitu :) Dan sesuai laporan media massa emang kamis malam sampai jumat pagi itu gila-gilaan.

Sepanjang JORR, cikunir sampai Cikarang sepi. Kami senang-senang saja di mobil menikmati playlist. Tapi bencana dimulai dari KM 67 tol Cikampek. Kami butuh 4 jam lebih untuk dapat mencapai pintu tol Cikampek yang jaraknya hanya 5km. Saya dan pengemudi lain bisa keluar mobil n duduk-duduk di separator tol tuh ngobrol satu sama lain. Yang makan juga banyak, dan sepertinya memang watak asli bangsa kita yah. Nyampahnya di mana-mana. Jalan tol yang biasanya bersih, jadi super jorok akibat ulah pemudik yang malas ngumpulin sampahnya sendiri.

Antrian mulai kam 67

Antrian mulai km 67

update tweet

sharing info via twitter

sampah mudik

sampah yang rada fotogenik ^_^

Penderitaan baru dimulai. Baru 5 meteran dari gerbang tol, kami harus “parkir” kembali. Setelah 3 jam stop n go, kami bisa mampir ke alfa mart untuk numpang pipis. Setelah 8 jam baru bisa pipis, bo! Ga bisa lama-lama kami harus lanjut karena saya takut simpang Jomin ditutup dan kami akan diarahkan lurus ke pasar Cikampek seperti tahun kemarin.

Dan ketakutan terbukti. Sekitar 7.40 sampai di persimpangan Jomin, dan memang sedang ditutup. Pasrah deh. Speed waze, 0 km/h. Banyak yang putar balik bahkan disarankan untuk lewat bandung/sadang/Subang. Tapi sejak semalam kami pantau, lokasi tersebut ga lebih baik dari sini karena macet parah juga akibat limpahan trafik dari cikampek yang dibuang ke sana.

Para pengemudi kembali keluar buat ngerokok, ngobrol, makan, atau numpang pipis di toko/hotel dekat situ. Hampir 2 jam seperti itu saat simpang jomin tau-tau dibuka dan semua berebut masuk/putar balik ke sana.

simpang bypass jomin

Simpang Jomin yang ditutup petugas

simpang jomin

Salah seorang pemudik berbincang dengan petugas

“Macet-macet begini ngintipin apa sih, Mas?”

Para petugas sedang berdiskusi

Sepintas di antara kabut/debu terlihat pemandangan ‘mencurigakan’ di bypass Jomin. Firasat buruk yang nantinya terbukti

Beberapa anak kreatif ngamen ‘marawis’. Mayan buat nambah uang lebaran

waze

Waze said … 0 km/h

Tapi itu cuman kegembiraan sementara. Karena ga sampai 300 meter dari situ kami harus parkir kembali sampai flyover pertemuan jomin-jl. Sudirman. Dan kesabaran serta penderitaan menahan pipis kembali berlanjut karena sejak beberapa ratus meter dari parkiran itu kami kembali parkir all the way.

Macet? Nyantai aza lah

Mayan bisa piknik di seberang yang lebih teduh. Macet Cikopo

Si Rushty diam pasrah kami tinggal berteduh di tengah kemacetan Cikopo :P

Pengemudi yang putar balik menuju Purwakarta/Sadang/Subang/Bandung. Andai saja mereka tahu…

*sigh* sampai Malang, entah kenapa pengemudi APV yg saya temuin rata-rata goblok dan kelakuan minus kaya gini

Ancaman lain yang saya takutkan dari keadaan seperti ini adalah… ngantuk!
Menjelang ujung bypass jomin saya sempat ‘blackout’ sepersekian detik. Alhasil, moncong si rushty sempat nyium bemper mobil depan :( Beruntung tidak ada lecet atau penyok apapun dan pengemudi mobil depan cukup mengerti keadaan ini. Thanks n sorry for that yah mas bro *menjura*

Dilanjut ke postingan berikutnya yah…

Kalau mau baca versi lain dari Rara, silakan klik di sini “#JavaRoadtrip : 24 jam pertama

[Mudik #3] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H

Buat teman-teman semua,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H.
Mohon dimaafkan semua kesalahan baik sengaja maupun tidak, terutama tulisan-tulisan dalam blog ini. gomen gomen

Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan hidayah, kasih sayang dan ampunan bagi kita semua

Taqobalallahu minna wa minkum
Taqobbal yaa kariim
Minal Aidin wal fa idzin
Mohon maaf lahir dan bathin

(Mudik the Series) Bakso Solo

Ceritanya malam itu saya pingin makan bakso (meatball). Ke Malang ga lengkap kalo ga nge-bakso.
Nah, bakso kota Cak Man dah sering, tiap tahun kecuali tahun ini pasti makan. Bakso President rasanya ga pas ma lidah saya. Pas sedang bermotor pulang sehabis nyari spot motret seharian saya melihat warung ini.
Namanya Bakso Solo. Letaknya di daerah Blimbing. Dari utara ada di sebelah kanan setelah BCA. Dari selatan ada dikiri, 2 lampu merah setelah masjid Blimbing.
Warung cukup rame tapi masih ada meja kosong. Saya segera antri untuk pesan. Eh tau-tau ada serombongan rese nyerobot antrian dan menguasai meja. Brengsek deh. Masih sabar antri, eh yg nyerobot makin banyak. Duh….
Benar-benar ga ngerti disiplin n ga ngehargai orang lain. Ya udah akhirnya saya ngeloyor masuk dapur, duduk manis ngelihatin para koki bakso menyiapkan pesanan. Dan ga lupa order bungkus 8 porsi bakso campur standar + 4 bakso seukuran bola tenis. Kalap :p


posted using MMS-2-Wordpress – nuy