Ra.One

Semalam menyempatkan diri buat nonton film di Gran Indonesia. Judulnya Ra.One (Ok guys, ini bukan rawan pa lagi rawon yah bacanya).

Alkisah di sebuah game company besar di London, bekerjalah seorang game developer dari India (ok, ini film India jadi jangan protes kalau dari seluruh pegawainya hanya ada 1 orang yang bukan India ^_^). Game developer ini namanya Shekar Subramaniam (SRK), tinggal bersama istrinya Sonia (Kareena Kapoor) dan anaknya Prateek.

Demi menyenangkan anaknya dan sekaligus bermaksud memberikan kejutan ulang tahun, Shekar dan timnya mendesain sebuah game 3D genre arcade duel. Semacam Tekken gitu lah. Dalam game ini, penjahatnya mempunyai kemampuan yang nyaris tak terbatas sedangkan jagoannya (yang harus dimainkan oleh gamer) kemampuannya biasa-biasa saja. Kebalikan dari game-game biasa yang jagoannya justru jadi super dengan segala kemampuan ajaibnya.

Tokoh penjahat di game ini dinamakan RA-One (Random Access version 1), yang diplesetkan jadi Rahvan (Rahwana) dalam bahasa/dialek Tamil. Heronya disebut sebagai G-One, awalnya dari kalimat good one tapi ternyata plesetan dari Jeevan yang artinya kehidupan.

Things went wrong saat seorang gamer bernama Lucifer menghentikan pertempurannya melawan Ra-One ditengah jalan. Ra-One yang kalah di level 1 melawan Lucifer menuntut pertarungan diteruskan dan bertekat membunuh Lucifer. A.I game inipun akhirnya menemukan cara untuk muncul di dunia nyata dan mulai memburu Lucifer (ingat Universal Soldier?). 2 orang dari tim game developer Ra-One pun menjadi korban awal kebrutalannya, termasuk Shekar sang penciptanya.

Nah dari pada sop iler — maksudnya spoiler — cuplikan ceritanya sampai di sini ajah :)

Ra-One ini boleh dibilang sebagai film India paling spektakuler CG Effectnya. Belum pernah ada film India lainnya genre action yang mempunyai efek secanggih ini. Thumbs up deh. Awesome. Film genre action science-fiction superhero sebelumnya seperti Koi Mil Gaya dan sequelnya Kriss ga ada apa-apanya deh.

Tapi kalau dilihat dari kualitas cerita, menurut saya film Ra-One tadi justru kebanting abis dengan 2 judul yang saya sebutkan tadi. Sebagai penikmat film-film Shahrukh Khan, yang satu ini sangat mengecewakan.

Akting konyol SRK masih kelihatan di awal-awal film walo seheboh di Duplicate dulu. Scene G-One standby mode itu juga kocak, tapi selebihnya akting SRK garing karena naskah dialognya yang pas-pasan.

Opening filmnya yang berupa adegan Lucifer (SRK) akan bertempur melawan Sanjay Dutt buat menyelamatkan si sexy Priyanka Chopra garing banget. Humor yang ga lucu n adegan ga perlu nurut saya.

Adegan-adegannya pun juga banyak yang “terinspirasi” (well sepertinya itu lebih tepat dibandingkan ‘rekonstruksi’ pa lagi ‘ngopy’) film-film barat. Contohnya ada adegan parkir khas Mr. Bean dengan mini nya yg nyeruduk mobil lain, G.One yang menggunakan tubuh Sonia untuk berantem ala Jet Lee dan Aaliyah di Romeo Must Die. Kostum mirip Batman eranya Christian Bale, gaya rambut G.One mengingatkan rambutnya Justin Chatwin di Dragonball: Evolution.

Sebelumnya saya kira film ini malah gabungan Tron dan Iron Man karena HART-nya G.One dan Ra.One mengingatkan akan arc reactor di dada Tony Stark. Kalo dari lagu ma tarian, well ada Dildara yang merupakan varian dari Stand By Me-nya John Lennon, kemudian ada lagunya Akon yang di film ini judulnya Chammak Challo. Tariannya bagus, ga melibatkan pohon dan tiang :D Hip Hop abis.

Jadi buat penggemar SRK yang mo nonton, silakan. Cuman jangan ngarep dari sisi cerita. Saking boringnya, setelah intermission 10 menit (yup, filmnya rehat 10 menit) dan mulai masuk ending cerita saya justru molor. Mulai adegan G.One ketemu Ra.One kedua kali untuk ultimate battle level 3 dn kebangun saat Prateek kembali lagi ke London dan menghidupkan HARTnya G.One :P

eh, sop iler lagi deh

Dari sisi efek, mantap. Soundtrack, saya cuman suka dance ma lagu Chammak Challo-nya. Akon rocks.

Referensi:

BBM Music App

Mengacu ke postingan saya sebelumnya, saat itu marketwatch.com mencatat nilai saham RIM adalah USD 23.00. Hari ini sahamnya makin tenggelam ke angka USD 19.18.

Zuperrr sekali :)

Nah di tengah tenggelamnya nilai saham mereka, RIM melalui blognya mengumumkan secara resmi telah merilis layanan BBM Music App.


BBM Music – Official Launch Video

–Eh, M satunya akronim buat apa?–

Ssst, bentar dulu.

BBM Music App - Premium (image courtesy blogs.blackberry.com)

BBM Music App - Premium (image courtesy blogs.blackberry.com)

Dengan layanan ini, pelanggan BBM Music “Premium akan dapat mengakses katalog yang katanya sudah berisi jutaan lagu. Nah, pelanggan aplikasi ini dapat memilih 50 lagu dari katalog tadi untuk dimasukkan ke proile-nya. Selanjutnya, 1 pelanggan BBM Music akan dapat saling berbagi (sharing) koleksinya dengan pengguna/pelanggan BBM Music lainnya.

Analoginya, kamu punya 50 lagu. Teman kamu (saya bukan pengguna BB jadi ga bisa dipakai untuk contoh :P) punya 50 lagu yang tidak kamu punya. Nah, terus kalian saling menukar koleksi. Pada akhirnya jumlah lagu yang ada di profile kalian akan bertambah jadi 100. Yah kira-kira begitu sih model sharing BBM Music App ini.

Cuman, BBM Music App saat ini baru tersedia di Amerika, Kanada dan Australia.
Biaya berlangganan untuk Premium (50 lagu full track) adalah $4.99 USD ($4.99 CDN dan $5.99 AUD)
Versi gratisnya juga ada yang memungkinkan kalian -para pemakai BB yang tertarik untuk mencoba layanan ini di US/Kanada/Australia- untuk punya koleksi yang sama tapi hanya untuk 30detik saya tiap lagunya. Bukan full track.

BBM Music App - Free Trial

BBM Music App - Free Trial (image courtesy blogs.blackberry.com)

Referensi:

RIM Obral Blackberry PlayBook

Steve Jobs introducing the iPad

Saat Apple meluncurkan iPad pada Januari 2010, pasar kembali terguncang. Definisi tablet (PC) seakan-seakan ditulis ulang dengan iPad sebagai standar acuannya. Banyak pihak kemudian berlomba-lomba mengeluarkan tablet yang diklaim merupakan pesaing bahkan ‘pembunuh’ iPad. Padahal beberapa saat sebelumnya mereka sibuk lomba membuat netbook.

Salah satu yang disebut-sebut sebagai pesaing kuat dan pembunuh iPad adalah Blackberry PlayBook produksi Research In Motion (RIM). Tablet dari RIM ini pertama kali diperkenalkan konferensi Adobe MAX 2010, menggunakan sistem operasi BlackBerry Tablet OS dan dapat menjalankan aplikasi yang dibuat menggunakan Adobe AIR. Adobe mungkin tandem dengan RIM karena sebel pada Steve Jobs yang menjelek-jelekkan flash dan menolak adanya Flash di iOS (iPhone, iPad, iPod) he he he he :)

Blackberry PlayBook mempunyai spesifikasi yang lumayan tinggi lho.
Bisa video HD 1080p lengkap dengan micro-HDMI port-nya dan kamera (3MP kamera depan, 5MP kamera belakang). Ukuran layar 7 inchi, resolusi 1024×600 dengan 3D graphics acceleration. Ada sensor InvenSense 6-axis gyroscope, magnetometer, and accelerometer. CPU dual-core Texas Instruments OMAP4430 Processor.

Blackberry PlayBook

image courtesy of ubergizmo.com

Namun sayang sekali, PlayBook justru sepertinya jadi pecundang di pasar tablet. Tidak seperti iPad yang kaya dengan aplikasi dari AppsStore, Playbook justru miskin. Tidak punya native email client, banyak keluhan mengenai overheat dan dead pixel, dan untuk bisa menggunakan BBM, Playbook harus terkoneksi dengan ponsel Blackberry itu sendiri. Dari sisi penjualan, Playbook bisa dibilang hampir gagal total karena targetnya meleset dengan angka lebih dari 90%.

Weleh.

Mengutip artikel Eric Zeman dari InformationWeek, sejak diluncurkan di Apri 2011 RIM telah mengapalkan sekitar 750,000 unit Playbook. Tapi angka penjualannya sampai ke pemakai sendiri tidak diketahui dengan pasti. Beberapa artikel menyebutkan pada Q1 2011 RIM mengapalkan (shipping not selling ya) 500,000 Playbook, tapi di Q2 hanya 200,000 saja. Dikatakan sih sekitar 50,000 Playbook terjual saat hari pertama peluncurannya di April 2011 (termasuk yang pre-sale). Nilai sahampun semakin anjlok. Jadi, perapa yang di gudang dan berapa yang di tangan pengguna, nih? Hard to tell.

Bandingkan dengan statistik penjualan iPad.
300,000 iPad terjual di hari pertama. Dalam waktu 70 hari, Apple berhasil menjual 1juta iPad.
Dan berdasarkan laporan Q4 2011, Apple sukses menjual 11.12juta unit iPad. 166% lebih banyak dibandingkan penjualan tahun 2010 di kwartal yang sama.

Dan sekarang RIM mengobral habis-habisan Playbooknya. Setelah ada potongan harga lumayan besar, kini untuk pelanggan bisnis/korporasi RIM menawarkan paket beli 2 bonus 1 plus tambahan pilihan aksesoris.

Nah, buat para pelanggan bisnis/korporasi RIM yang sekiranya berniat menyumbang, bisa tuh mengambil paket obral PlayBook-nya RIM. Buat pelanggan atau pegawainya :) Tawaran ini hanya berlaku sampai 31 Desember 2011 saja lho. Karena rumornya produksi PlayBook akan dihentikan setelahnya :P

 

Referensi:

iPod, 10 tahun

Di MacWorld Expo 2001, Steve Job memperkenalkan konsep “Digital Hub“-nya.

“We believe the Mac can become the digital hub of our lifestyle, adding termendous value to our other digital devices”(1)

Dan wujud dari lifestyle dan other digital devices tadi adalah musik (peluncuran iTunes di Januari 2001) dan iPod (diluncurkan pada Oktober 2001). Mungkin lebay, tapi yang baca tulisan saya ini sepertinya nyaris tidak ada yang tidak tahu/kenal/pernah baca mengenai perangkat musik portabel spektakuler keluaran Apple ini.

Pada awalnya iPod hanya dapat terhubung dengan komputer Mac, mungkin sesuai konsep menjadikan Mac sebagai digital hub tadi. Namun Apple tidak bisa tutup mata bahwa pengguna/penikmat musik justru sebagian besar tidak menggunakan Mac :) Jadi pada Juli 2002, Apple meluncurkan iPod generasi ke-dua yang kompatibel dengan Windows dan mampu menampung 4000 lagu dengan kapasitas 10GB. Generasi pertama hanya 1000 lagu dengan kapasitas 5GB.

iPod bukan mp3 player pertama di dunia, tapi Steve Jobs berhasil membuatnya menjadi mp3 player paling sukses di pasar hingga saat ini. Desainnya yang minimalis tapi cantik dan elegan serta fungsionalitasnya mampu mencuri perhatian banyak orang.

Dan bulan ini, iPod telah berumur 10 tahun.

Varian yang ditawarkan makin banyak, baik itu dari segi kapasitas penyimpanan maupun dari inovasi desain fisiknya yang beragam. Dan tampaknya, kotak musik mungil dari Apple ini semakin membuat mp3 player lainnya tenggelam. Terlebih lagi iPod sekarang tidak sekedar hanya music player. Bermain Angry Birds, personal financing sampai mengukur detak jantung bisa dilakukan menggunakan iPod.
Di dusun tempat almarhum nenekku tinggal dulu suka ada pertanyaan

“hondamu mereknya apa?”

Sebegitu identiknya Honda dengan sepeda motor.
Pilih Mana?

Nah, iPod-mu mereknya apa?
Maksudku, iPod tipe apakah milikmu saat ini?

Hehehehehe

(1)Carmine Gallo, The Innovation Secret of Steve Jobs, (McGraw-Hill 2010), 56-57
http://www.youtube.com/watch?v=9046oXrm7f8
http://en.wikipedia.org/wiki/Ipod

Goodbye, Beluga

BelugaMy friend @denisz used to ask me to install multi platform messaging/chat apps.
I remembered that one day he told me to try Beluga — i oftenly spell it wrong as ‘Belagu’ :P — on my iPhone
After few weeks trying, we found that Beluga is not good enough or at least not interesting for us anymore.
We now stick to Kik and WhatsApp.

So, why i write about this little whale 2am in the morning?

Some of you may be dont know that Beluga has been bought by Facebook around March 2011.

I think because of Facebook chat only alowing one-to-one chat only, they need a system that will enable the Facebook users to do group chat. And by acquiring Beluga system, the social network giant is getting serious with the idea.

Unlike its past acquisitions, Facebook has acquired both the product and the team of Beluga. Well, there are only 3 ex-Google persons in Beluga team :P

But today the story has changed.

Beluga app will be shutted down. The little white whale will swim to the sunset.

Acording to Beluga blog,

“Starting November 11, you’ll no longer be able to use Beluga to send messages,
but you can still get to your old messages on the Beluga app and website.
If you want, you can also download an archive of your pods.

On December 15, the Beluga service will shut down completely,
and you’ll no longer be able to access your old pods or messages.”

Is Beluga that bad so Facebook want to kill it? Nope.

I think because Facebook has launched the Facebook Messenger App (based on Beluga tech of course, last update is Oct 26, 2011). The Facebook Messenger App is available for iOS, Android and Blackberry in 22 languanges ;)

That is why they need no whale anymore.

And these are the Facebook Messenger features:

  • Send messages instantly to other friends who have Messenger
  • Chat with friends who are on Facebook
  • Get free push notifications for incoming messages
  • Add location and photos to messages
  • Reach friends via text message if they don’t have Messenger yet
  • Access sent and received messages on both Messenger and Facebook
  • Create group conversations for making plans on the go
  • Add more friends to group conversations at any time
  • Control alert and location settings for each conversation

Bloody Messi! He made hattrick within 15 minutes!

Beluga is now friends with Facebook (http://belugapods.com/fb)
Beluga is swimming into the sunset… (http://belugapods.com/shutdown)

Will you survive, RIM?

RIM,

RIM stock past 12 months, Marketwatch at 2011-10-22 at 6.11.05 PM GMT+7

How will you survive? how will you come back? For me, practically u has nothing but BBM service to be offered. The other fruit logo has outperform you in many ways, big time.

webOS, once claimed as best smartphone platform nobody use

hp webOS

“HP reported that it plans to announce that it will discontinue operations for webOS devices, specifically the TouchPad and webOS phones. ” – HP News Release August 18, 2011

Minggu ke-3 Agustus 2001 ini dunia IT dihebohkan dengan 2 peristiwa besar dari 2 pemain IT kelas kakap. Google membeli Motorola Mobility. So far itu saja dari raja search engine dan smartphone o/s ini.

Yang paling bombastis adalah kabar dari HP.

HP membeli Autonomy (senilai kurang lebih USD 10 milyar) dan sepertinya ingin memposisikan diri jadi sebuah information management company. Disamping itu, HP  menyatakan akan menjual unit PC nya dan juga menghentikan operasi produksi tablet serta smartphonenya. Akibat langkah HP terkait tablet dan smartphone ini langsung deh asumsi publik terbentuk.

Rest In Peace webOS, once claimed as best smartphone platform nobody use.

Praktis hanya Google Android, Apple iOS, Blackberry OS, Windows Phone 7, Nokia Symbian (yang sepertinya juga dying). Kalau dari grafik chart Gartner sih ada nama Bada, tapi sejauh yang saya tahu hanya seri Samsung Wave (8500 & 8530) saja yang menggunakannya.

Operating System

2Q11

 Units

2Q11 Market Share (%)

2Q10

 Units

2Q10 Market Share (%)

Android

46,775.9

43.4

10,652.7

17.2

Symbian

23,853.2

22.1

25,386.8

40.9

iOS

19,628.8

18.2

8,743.0

14.1

Research In Motion

12,652.3

11.7

11,628.8

18.7

Bada

2,055.8

1.9

577.0

0.9

Microsoft

1,723.8

1.6

3,058.8

4.9

Others

1,050.6

1.0

2,010.9

3.2

Total

107,740.4

100.0

62,058.1

100.0

Source: Gartner - Worldwide Smartphone Sales to End Users by Operating System in 2Q11 (Thousands of Units, August 2011)

HP sendiri masih berdalih bahwa walau menghentikan unit tablet dan smartphone, namun mereka tidak akan ‘membunuh’ webOS. HP masih berencana untuk tetap mengembangkannya dan focus webOS sebagai software platform. Ummm, kontradiktif.

 “HP will continue to explore options to optimize the value of webOS software going forward.” – HP News Release August 18, 2011

Nah apa sih webOS itu?

Saat itu sekitar tahun 2009 saat Palm (yoi, that Palm) mengeluarkan update handset terbarunya yang diberi nama Palm Pre untuk operator Sprint di Amerika sana. Nah Palm Pre ini menggunakan sistem operasi yang disebut sebagai webOS, yang merupakan penerus dari Palm OS dengan basis Linux, teknologi web 2.0,  arsitektur bersifat terbuka dan kemampuan multitasking. OS ini digadang-gadang lebih hebat dari iOS iPhone milik Apple.

Tahun 2010 HP membeli Palm, webOS dilihat sebagai salah satu materi penting dalam akuisisi tersebut.

Awal tahun 2011 HP telah mengindikasikan akan meluncurkan gadget-gadget baru berbasis webOS 2.2 untuk smartphone bakal ada HP Veer dan HP Pre 3. Sedangkan tablet menggunakan webOS 3.0 yaitu HP TouchPad (yang pada akhirnya menuai ‘bencana’ karena banyak masalah yg cukup krusial juga yang terjadi)

Dan selanjutnya 18 Agustus 2011, HP mengumumkan tidak akan memproduksi webOS device lagi. Menambah deretan daftar hasil akuisisi HP yang pada akhirnya di-bunuh– sendiri olehnya :D

Referensi: