Apple Luncurkan iTunes 11 (akhirnya)

Ok, semalam tim saya memang melakukan rilis di City Plaza. Tapi bukan rilis iTunes 11 ini yah :P
Setelah ditunda sekitar 1 bulan, Apple akhirnya merilis iTunes 11 semalam. Alasan penundaan pada Oktober kemarin karena ‘butuh sedikit waktu untuk membuatnya bekerja dengan tepat‘.

Apa saja yang disajikan di iTunes 11 ini?

Well, lumayan banyak juga yang berubah dari sisi tampilan. Coba perhatikan screenshot di bawah ini yang saya ambil dari iTunes 10.7.

iTunes 10.7

Nah, di iTunes 11 sidebar library-nya ilang. Jadi segala menu list music, movies, TV Shows, Apps dll digantikan oleh menu dropdown di pojok kiri atas. Kesannya memang jadi lebih luas. Tapi kalau kalian ga terbiasa dan pingin balik ke ‘tampilan lama’ cukup ke menu View->Show Sidebar.

Tab musik juga ada perubahan. Jika di versi lama isinya adalah Albums-Artists-Genres dan Composer, di versi 11 isinya menjadi Songs-Albums-Artists-Genres-Playlists dan Radio. Enaknya, playlist sekarang ga nyempil di bagian kiri bawah sidebar ^_^

The Look! iTunes 11

Yang asyik lagi sekarang ada yang namanya “Expanded View”. cukup klik di cover albumnya maka list lagu yang berada di dalam album tersebut akan langsung muncul. Dari sana kita bisa langsung pilih untuk play, update info, nambah lirik dan sebagainya :)

Expanded View

Soal tampilan lebih lanjut, kalian bisa explore sendiri lah.

Hal lainnya kalau kalian pernah dengar istilah ‘triple-play’, nah si iTunes punya fitur mirip seperti itu. Jadi jika satu saat kamu pause entah itu film, podcast, lagu, baca ebook, nonton TV atau audiobooks di satu iDevice (misalnya iPhone), kita bisa lanjutin lagi di iDevice lainnya (iPad, Mac, etc).

Walo bukan hal baru yang Wow Gitu, iTunes sekarang lebih cloud-based. Ga jauh beda dengan Google Music atau Xbox music. Lalu ada purchase recommendation yang didasarkan koleksi lagu di library kita. Tampilan yang seragam antar iDevice.

Ah iya … ada mini player :) *jadi ingat winamp jaman-jaman pake windows dulu he he he*

Yang terakhir adalah soal performance. iTunes 11 sekarang bisa dibilang sangat cepat dibandingkan versi-versi sebelumnya. Well, library saya yang ini ga banyak sih dan disimpan di SD Card. Nanti akan dicoba loading seluruh koleksi yang ada di harddisk. Kita lihat apakah akan tetap enteng.

Jadi tunggu apa lagi? Yang ingin mencoba bisa tinggal upgrade atau download iTunes 11 di sini

Mobile Market Share, August 2012

Berikut ini adalah pembagian pasar untuk mobile device (termasuk tablet) dari netmarketshare per akhir Agustus 2012.

Browser:

Market Share of Safari  Safari 66.2%
Market Share of Android Browser  Android Browser 19.4%
Market Share of Opera Mini  Opera Mini 9.3%
Market Share of BlackBerry  BlackBerry 1.5%

O/S:

Market Share of iOS (iPhone, iPad, iPod)  iOS (iPhone, iPad, iPod) 65.7%
Market Share of Android  Android 20.2%
Market Share of Java ME  Java ME 9.1%
Market Share of BlackBerry  BlackBerry 1.9%

Search Engine:

Market Share of Google  Google 91.3%
Market Share of Yahoo  Yahoo 4.8%
Market Share of Bing  Bing 1.2%
Market Share of Baidu  Baidu 1.2%

Android, masih raja O/S mobile device

Jadi, dari statistik yang dibuat oleh comScore, Android masih menduduki kursi tertinggi di pasar sistem operasi untuk smartphone/mobile device sampai dengan semester I 2012. Dan seiring dengan itu, Samsung juga diuntungkan dengan menjadi pabrikan smartphone paling top saat ini.

Lho, kok Samsung? Bukan Nokia?
Nokia? Nokia itu apa yah? ^_^

Yah simbiosis mutualisme, sih. Android ga akan meledak kalo ga ada produsen seperti Samsung ini, sebaliknya Samsung ga akan bisa nendang Nokia ke laut kalau ga punya O/S yang sangat-sangat kompetitif. Paling tidak untuk bersaing dengan iOS-nya Apple.

Berikut ini beberapa statistik dari comScore untuk pasar Amerika Serikat:

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Jika diperhatikan dari statistik di atas, Apple dan HTC justru mencatatankan tren positif. Sementara Samsung justru turun 0.4%. Samsung juga masih susah untuk dilampaui pesaing terdekatnya, karena selisih angka antara Samsung dengan LG masih cukup besar.

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Dari sisi platform, iOS tingkat pertumbuhannya justru lebih tinggi dibandingkan Android dengan selisih lebih dari 2x. Sementara RIM mencatatkan tingkat pertumbuhan yang paling menyedihkan dibandingkan semua kontestan.

referensi:
comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Nokia oh No-Kia

Ini adalah ponsel pertamaku, Nokia 8110 yang lebih dikenal sebagai Nokia Pisang. Made in Finland.

Ini adalah salah satu foto pabrik Nokia di Salo, Finlandia.
Nokia Plant at Salo

Tapi…
Per September 2012 nanti, bakal ga ada lagi ponsel yang Made In Finland karena Nokia bakal menutup pabrik terakhir mereka di Salo, Finlandia. Penutupan pabrik (pabrik yang di Salo) ini merupakan salah satu langkap Nokia untuk melakukan penghematan hingga 1.6 milyar Euro hingga akhir 2013 nanti.

Seperti yang diakui oleh CEO-nya, Nokia telah melakukan blunder besar yang membuat mereka babak belur seperti saat ini. Dari sisi teknologi, dia sudah ketinggalan dari produsen ponsel lainnya. Symbian yang mati suri plus minat pasar yang sudah menurun, ponsel Lumia berbasis Windows yang sepertinya penjualannya tidak meroket seperti yang diharapkan. Dan kini mode mereka adalah survival karena akan sangat berat untuk bertarung melawan Apple dan Samsung untuk 2-3 tahun ke depan.

Hal yang sama yang dialami juga oleh RIM dari Kanada dengan produk Blackberrynya. Oktober kemarin kebetulan iseng-iseng posting mengenai pergerakan harga saham RIM, bisa dilihat di sini.

Dan berikut ini adalah pergerakan saham Nokia dan RIM dalam jangka waktu setahun terakhir.

MacBook Pro Retina Display

Ini adalah tsubaki, MacBook Pro saya edisi tahun 2010. Dengan RAM 8GB, she’s still a monster now.

^_^

Nah, kali ini saya mo nulis tentang MacBook Pro edisi terbaru 2012 dari Apple yang disebut sebagai MacBook Pro Retina Display.
Swear, this is a very tempting sexy machine too bad my pocket is not so deep to get one :(

Pada gelaran WWDC 2012 kemarin, Apple memperkenalkan generasi MacBook Pro yang baru. Ini menjawab gencarnya rumor yang beredar sebelumnya akan seperti apakah keluarga Mac edisi 2012.

Why it’s so sexy?

Mengusung dimensi 15.4 inch, like my MBP. MBP Retina ini tebalnya hanya 0.71 inch , berat cuman 4.46 pound (sekitar 2.2kg) pounds. Layar Retina Displaynya punya kepadatan 220 pixel/inch dengan resolusi native mencapai 2880 x 1800 pixel. Itu lebih gede dari pada resolusi iMac 27inch. Arrrgghhhhhh
Sementara tsubaki, beratnya sekitar 2.7kg, resolusi standar cuman 1440×900. Kebayang deh betapa berat dan sempitnya layar dunia dibandingkan MBP Retina Display :(

new mbp, thinner

lebih tipis dibandingkan yang lama (slashgear.com)

Buat yang pernah mengalami perpindahan dari iPhone 3G/3Gs trus ke iPhone4 pasti dah merasakan betapa kinclongnya layar Retina Display ini. Nah bayangin hal serupa untuk ukuran layar 15.4″ instead of cuman 4″.

retina display

Retina Display (apple.com)

Power?
Mac baru ini terpasang CPU Quad Core i7 2.3GHz atau 2.6GHz dengan speed yang bisa Turbo Boost sampai 3.6GHz. Kartu grafis terbaru NVIDIA GeForce GT 650M dengan 1GB GDDR5 memory. RAM 8GB (standar yah bukan upgrade) dan pilihan 256GB atau 512GB SSD. Ada card reader SDXC dan port HDMI, kameranya 720p HD.

www.apple.com/macbook-pro

Kalau cuman cuman dokumen ama browsing sih ini bakal overspec banget. Tapi buat developer nyambi fotografer ma desainer kaya saya ini bakal jadi mobile desktop idaman. Belum lagi untuk render movie, bikin track musik, development environment dengan sekian virtual machine, layar yang legaaaaa, you name it.
opsi upgrade dari MBP Retina Display ini diantaranya:
2.7GHz Quad-core Intel Core i7, Turbo Boost up to 3.7GHz [Add $250.00]
16GB 1600MHz DDR3L SDRAM
768GB Flash Storage [Add $500.00]

What is not so sexy?
Harganya bo’
$2,200 untuk yang SSD 256GB atau $2,800 untuk 512GB menjadikannya Macbook termahal yang pernah ada.
*biyuhhh*
*pegangin akal*

Durability produk Apple terbilang tangguh. Macbook white ku seri MB403 edisi 2008 sampai saat ini running very well, bahkan batre nya pun nyaris tidak berasa ada penurunan kapasitas. Yah kecuali bodi plastiknya ajah ada yang bocel karena sepertinya salah design si Apple dengan magnetic latch nya. Jadi teorinya si tsubaki ini masih bisa lari untuk 2 tahun ke depan :)

Referensi:

RIM Obral Blackberry PlayBook

Steve Jobs introducing the iPad

Saat Apple meluncurkan iPad pada Januari 2010, pasar kembali terguncang. Definisi tablet (PC) seakan-seakan ditulis ulang dengan iPad sebagai standar acuannya. Banyak pihak kemudian berlomba-lomba mengeluarkan tablet yang diklaim merupakan pesaing bahkan ‘pembunuh’ iPad. Padahal beberapa saat sebelumnya mereka sibuk lomba membuat netbook.

Salah satu yang disebut-sebut sebagai pesaing kuat dan pembunuh iPad adalah Blackberry PlayBook produksi Research In Motion (RIM). Tablet dari RIM ini pertama kali diperkenalkan konferensi Adobe MAX 2010, menggunakan sistem operasi BlackBerry Tablet OS dan dapat menjalankan aplikasi yang dibuat menggunakan Adobe AIR. Adobe mungkin tandem dengan RIM karena sebel pada Steve Jobs yang menjelek-jelekkan flash dan menolak adanya Flash di iOS (iPhone, iPad, iPod) he he he he :)

Blackberry PlayBook mempunyai spesifikasi yang lumayan tinggi lho.
Bisa video HD 1080p lengkap dengan micro-HDMI port-nya dan kamera (3MP kamera depan, 5MP kamera belakang). Ukuran layar 7 inchi, resolusi 1024×600 dengan 3D graphics acceleration. Ada sensor InvenSense 6-axis gyroscope, magnetometer, and accelerometer. CPU dual-core Texas Instruments OMAP4430 Processor.

Blackberry PlayBook

image courtesy of ubergizmo.com

Namun sayang sekali, PlayBook justru sepertinya jadi pecundang di pasar tablet. Tidak seperti iPad yang kaya dengan aplikasi dari AppsStore, Playbook justru miskin. Tidak punya native email client, banyak keluhan mengenai overheat dan dead pixel, dan untuk bisa menggunakan BBM, Playbook harus terkoneksi dengan ponsel Blackberry itu sendiri. Dari sisi penjualan, Playbook bisa dibilang hampir gagal total karena targetnya meleset dengan angka lebih dari 90%.

Weleh.

Mengutip artikel Eric Zeman dari InformationWeek, sejak diluncurkan di Apri 2011 RIM telah mengapalkan sekitar 750,000 unit Playbook. Tapi angka penjualannya sampai ke pemakai sendiri tidak diketahui dengan pasti. Beberapa artikel menyebutkan pada Q1 2011 RIM mengapalkan (shipping not selling ya) 500,000 Playbook, tapi di Q2 hanya 200,000 saja. Dikatakan sih sekitar 50,000 Playbook terjual saat hari pertama peluncurannya di April 2011 (termasuk yang pre-sale). Nilai sahampun semakin anjlok. Jadi, perapa yang di gudang dan berapa yang di tangan pengguna, nih? Hard to tell.

Bandingkan dengan statistik penjualan iPad.
300,000 iPad terjual di hari pertama. Dalam waktu 70 hari, Apple berhasil menjual 1juta iPad.
Dan berdasarkan laporan Q4 2011, Apple sukses menjual 11.12juta unit iPad. 166% lebih banyak dibandingkan penjualan tahun 2010 di kwartal yang sama.

Dan sekarang RIM mengobral habis-habisan Playbooknya. Setelah ada potongan harga lumayan besar, kini untuk pelanggan bisnis/korporasi RIM menawarkan paket beli 2 bonus 1 plus tambahan pilihan aksesoris.

Nah, buat para pelanggan bisnis/korporasi RIM yang sekiranya berniat menyumbang, bisa tuh mengambil paket obral PlayBook-nya RIM. Buat pelanggan atau pegawainya :) Tawaran ini hanya berlaku sampai 31 Desember 2011 saja lho. Karena rumornya produksi PlayBook akan dihentikan setelahnya :P

 

Referensi:

iPod, 10 tahun

Di MacWorld Expo 2001, Steve Job memperkenalkan konsep “Digital Hub“-nya.

“We believe the Mac can become the digital hub of our lifestyle, adding termendous value to our other digital devices”(1)

Dan wujud dari lifestyle dan other digital devices tadi adalah musik (peluncuran iTunes di Januari 2001) dan iPod (diluncurkan pada Oktober 2001). Mungkin lebay, tapi yang baca tulisan saya ini sepertinya nyaris tidak ada yang tidak tahu/kenal/pernah baca mengenai perangkat musik portabel spektakuler keluaran Apple ini.

Pada awalnya iPod hanya dapat terhubung dengan komputer Mac, mungkin sesuai konsep menjadikan Mac sebagai digital hub tadi. Namun Apple tidak bisa tutup mata bahwa pengguna/penikmat musik justru sebagian besar tidak menggunakan Mac :) Jadi pada Juli 2002, Apple meluncurkan iPod generasi ke-dua yang kompatibel dengan Windows dan mampu menampung 4000 lagu dengan kapasitas 10GB. Generasi pertama hanya 1000 lagu dengan kapasitas 5GB.

iPod bukan mp3 player pertama di dunia, tapi Steve Jobs berhasil membuatnya menjadi mp3 player paling sukses di pasar hingga saat ini. Desainnya yang minimalis tapi cantik dan elegan serta fungsionalitasnya mampu mencuri perhatian banyak orang.

Dan bulan ini, iPod telah berumur 10 tahun.

Varian yang ditawarkan makin banyak, baik itu dari segi kapasitas penyimpanan maupun dari inovasi desain fisiknya yang beragam. Dan tampaknya, kotak musik mungil dari Apple ini semakin membuat mp3 player lainnya tenggelam. Terlebih lagi iPod sekarang tidak sekedar hanya music player. Bermain Angry Birds, personal financing sampai mengukur detak jantung bisa dilakukan menggunakan iPod.
Di dusun tempat almarhum nenekku tinggal dulu suka ada pertanyaan

“hondamu mereknya apa?”

Sebegitu identiknya Honda dengan sepeda motor.
Pilih Mana?

Nah, iPod-mu mereknya apa?
Maksudku, iPod tipe apakah milikmu saat ini?

Hehehehehe

(1)Carmine Gallo, The Innovation Secret of Steve Jobs, (McGraw-Hill 2010), 56-57
http://www.youtube.com/watch?v=9046oXrm7f8
http://en.wikipedia.org/wiki/Ipod