Desktop Market Share, August 2012

Berikut ini adalah pembagian pasar untuk desktop dari netmarketshare per akhir Agustus 2012

 Desktop Browser Share

Market Share of Internet Explorer  Internet Explorer 53.9%
Market Share of Firefox  Firefox 20.2%
Market Share of Chrome  Chrome 18.9%
Market Share of Safari  Safari 4.9%

 Desktop Operating System Share

Market Share of Windows  Windows 92.1%
Market Share of Mac  Mac 7.0%
Market Share of Linux  Linux 1.0%

 Desktop Search Engine Share

Market Share of Google  Google 82.1%
Market Share of Yahoo  Yahoo 7.0%
Market Share of Bing  Bing 4.6%
Market Share of Baidu  Baidu 4.3%

Mobile Market Share, August 2012

Berikut ini adalah pembagian pasar untuk mobile device (termasuk tablet) dari netmarketshare per akhir Agustus 2012.

Browser:

Market Share of Safari  Safari 66.2%
Market Share of Android Browser  Android Browser 19.4%
Market Share of Opera Mini  Opera Mini 9.3%
Market Share of BlackBerry  BlackBerry 1.5%

O/S:

Market Share of iOS (iPhone, iPad, iPod)  iOS (iPhone, iPad, iPod) 65.7%
Market Share of Android  Android 20.2%
Market Share of Java ME  Java ME 9.1%
Market Share of BlackBerry  BlackBerry 1.9%

Search Engine:

Market Share of Google  Google 91.3%
Market Share of Yahoo  Yahoo 4.8%
Market Share of Bing  Bing 1.2%
Market Share of Baidu  Baidu 1.2%

Android, masih raja O/S mobile device

Jadi, dari statistik yang dibuat oleh comScore, Android masih menduduki kursi tertinggi di pasar sistem operasi untuk smartphone/mobile device sampai dengan semester I 2012. Dan seiring dengan itu, Samsung juga diuntungkan dengan menjadi pabrikan smartphone paling top saat ini.

Lho, kok Samsung? Bukan Nokia?
Nokia? Nokia itu apa yah? ^_^

Yah simbiosis mutualisme, sih. Android ga akan meledak kalo ga ada produsen seperti Samsung ini, sebaliknya Samsung ga akan bisa nendang Nokia ke laut kalau ga punya O/S yang sangat-sangat kompetitif. Paling tidak untuk bersaing dengan iOS-nya Apple.

Berikut ini beberapa statistik dari comScore untuk pasar Amerika Serikat:

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Jika diperhatikan dari statistik di atas, Apple dan HTC justru mencatatankan tren positif. Sementara Samsung justru turun 0.4%. Samsung juga masih susah untuk dilampaui pesaing terdekatnya, karena selisih angka antara Samsung dengan LG masih cukup besar.

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Dari sisi platform, iOS tingkat pertumbuhannya justru lebih tinggi dibandingkan Android dengan selisih lebih dari 2x. Sementara RIM mencatatkan tingkat pertumbuhan yang paling menyedihkan dibandingkan semua kontestan.

referensi:
comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Telkomsel – LG Optimus One

Nah kebetulan dapat materi Press Conference  antara Telkomsel dengan LG . LG meluncurkan ponsel cerdas berbasis android dengan seri Optimus One P500. Untuk hal ini, LG menggandeng Telkomsel untuk penjualan secara bundling dengan SIM card simPATI dan layanan Telkomsel Flash.
Berikut ini adalah isi press conferencenya:
LG Mobile Indonesia memperkenalkan ponsel cerdas (smartphone) yang berbasis sistem operasi Android, handphone ini diberi nama LG P500 atau LG Optimus One, lahir dari proses kerjasama antara 500 engineer dari LG dan Google sejak akhir tahun 2009 lalu. LG Optimus One menawarkan kecepatan yang lebih cepat dari pada handphone Android lainnya karena sudah dipersenjatai dengan versi Android Froyo dan prosessor berkecepatan 600 MHz ditambah dengan dukungan RAM sebesar 512MB.
“LG Mobile Indonesia ingin memberikan kejutan awal tahun pada pencinta handphone android dengan memperkenalkan LG Optimus One, sekedar tambahan info saja smartphone android ini telah terjual 2 juta unit dalam 65 hari di seluruh dunia,” ujar Legi Soegianto, Product Marketing LG Mobile Indonesia.
Dalam menghadirkan LG Optimus One, LG Mobile Indonesia bekerjasama dengan Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia. Pembeli paket bundling LG Optimus One-simPATI memperoleh gratis internet sebesar 300 MB perbulan selama 6 bulan dengan melakukan pengisian pulsa minimal Rp 100.000 setiap bulannya dan gratis voucher isi ulang pulsa senilai Rp 200.000.
Kenyamanan pelanggan dalam menikmati berbagai aplikasi Android di dalam LG Optimus One lebih maksimal berkat dukungan jaringan akses internet berkualitas Telkomsel melalui lebih dari 37.000 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 7.700 Node B (BTS 3G) di seluruh Indonesia.
Deputy VP Channel Management Telkomsel Agus Setia Budi mengatakan, “Telkomsel siap memaksimalkan pengalaman mobile lifestyle pengguna smartphone LG Optimus One melalui dukungan jaringan mobile broadband berkualitas terbaik di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan penetrasi pengguna Android di Indonesia, kami akan terus menyediakan beragam paket bundling ponsel berbasis Android lainnya dengan harga yang semakin terjangkau.”
Pada acara tersebut Telkomsel dan LG Mobile Indonesia juga mengadakan Android Community Gathering, yang dihadiri oleh Indonesian Android Community dan Social Group LG Optimus One P500 Community @ kaskus.
GM Device Bundling Management Telkomsel Heru Sukendro mengatakan, “ sebagai langkah awal dalam membentuk ekosistem Android di Indonesia, Telkomsel akan memaksimalkan wadah komunitas sebagai tempat untuk mengembangkan ide-ide kreatif pembentukan ekosistem Android tersebut. Dari Komunitas itulah kita akan tahu apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan utama bagi setiap konsumen pengguna handset berbasis Android, dan menjadi bahan bagi Telkomsel untuk mengembangkan aplikasi dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Ke depannya Telkomsel akan terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan komunitas Android ini “
Heru Sukendro juga menambahkan, “ Seiring dengan semakin dewasanya ekosistem Android di Indonesia yang tahap awalnya ditandai dengan meningkatnya jumlah pengguna Android, ke depannya Telkomsel akan menggandeng para pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi yang dapat dijual di Android Market (toko aplikasi Android). Pemasukan dari penjualan hasil karya para pengembang aplikasi ini didapat dari operator dan service provider. Langkah ini sekaligus merupakan upaya Telkomsel dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif di Indonesia dan merupakan new alternative revenue masa depan bagi operator”

sumber: Corporate Communication – Telkomsel

Telkomsel Business Connect

2 bulan lalu saya menulis tentang Google Apps, expansi Google di pasar bisnis enterprise Indonesia mulai dari Small Medium (SME/UKM) hinggal full enterprise. Serta kerja samanya dengan Telkomsel untuk menjual produk Google Apps-nya itu. Kali ini saya sekedar ngetik ulang press release yang saya dapat dari Corpcomm Telkomsel mengenai produk baru mereka yaitu Telkomsel Business Connect. Intinya ini adalah solusi konektivitas bisnis berbasis web untuk mengoperasikan email, instant messaging, calendar, office operation tools, dan document sharing secara lebih produktif memanfaatkan Google Apps di-kombo dengan layanan mobile broadband Telkomsel.

Telkomsel Business Connect - www.telkomsel.com

Sarwoto Atmosutarno -Direktur Utama, mengatakan, “Business Connect menyediakan solusi yang terintegrasi untuk menunjang aktivitas bisnis pelanggan korporat secara mobile. Kami berharap pelanggan korporat mampu memaksimalkan beragam aplikasi layanan berkelas dunia dalam Google Apps untuk mengoptimalkan performansi perusahaannya secara lebih efektif dan efisien.”

Berbagai kemanfaatan yang ditawarkan Business CONNECT adalah Complete, Organize, Networking, No Hassle, EConomical, dan Telkomsel Broadband.

Complete, di mana kebutuhan teknologi komunikasi dan informasi sudah tersedia dan terintegrasi.

Organize, collaboration apps memudahkan pengguna untuk sharing dan mengorganisir dokumen dengan lebih efektif.

Networking merupakan value proposition lainnya yang memudahkan setiap pengguna saling terhubung melalui fasilitas chat dan email yang terintegrasi.

No Hassle dengan dukungan pelayanan 24 jam serta keamanan dengan sertifikasi kelas dunia.

Economical, di mana tidak memerlukan biaya pembelian server, perawatan, tenaga ahli, maupun upgrade software. Semua kemanfaatan tersebut didukung jaringan terluas dan kualitas terbaik Telkomsel Broadband.

“Aktivitas bekerja kini telah bertransformasi, dari bekerja sendiri di meja sepanjang hari ke bekerja dengan penuh mobilitas sambil berinteraksi dengan mitra bisnis kapan pun dan di mana pun. Aplikasi web berbasis cloud computing mampu meningkatkan produktivitas kerja yang tidak dapat dilakukan dengan aplikasi biasa. Kolaborasi dengan Telkomsel ini merupakan upaya untuk menyediakan keunggulan cloud computing bagi perkembangan dan pertumbuhan bisnis di Indonesia,” ungkap Doug Farber -Managing Director Google Asia Pasifik.

Solusi email dalam Business Connect menyediakan kapasitas penyimpanan 50 kali lebih besar dibandingkan inbox biasa, penyaringan spam terintegrasi, translasi ke lebih dari 40 bahasa, pencarian, dan layanan instant messaging dalam bentuk voice dan video chat yang terintegrasi. Fitur ini dapat diakses secara mudah dan aman menggunakan aplikasi browser apa pun yang terdapat dalam berbagai smartphone, seperti: iPhone dan BlackBerry, serta smartphone berbasis Windows Mobile dan Android.

Fitur menarik lainnya adalah document sharing yang memungkinkan para pengguna di lokasi berbeda untuk melihat dan mengedit berbagai tipe file secara bersamaan. Fitur ini menyediakan interoperabilitas beragam format file, seperti: dokumen, presentasi, formulir, maupun spreadsheet dengan kolaborasi yang real time dan kontrol akses di dalam dan di luar domain yang mudah.

Sistem cloud computing dalam Business Connect memungkinkan pelanggan korporat tidak perlu memiliki dan mengelola perangkat dan tenaga IT untuk mengoperasikan sistem email berkelas perusahaan besar. Dengan investasi awal dan pemeliharaan yang dilakukan Telkomsel, perusahaan dapat lebih fokus kepada bisnisnya, sehingga efektivitas aktivitas perusahaan tetap terjaga.

Telkomsel menerapkan sistem pembayaran “pay as you grow” untuk solusi Business Connect. Dengan metode ini, pelanggan korporat dapat menyesuaikan biaya yang dikeluarkan dengan perkembangan bisnisnya, sehingga dari sisi pembiayaan lebih efisien.

Seluruh keunggulan solusi Business Connect tersebut didukung jaringan mobile broadband terluas berkualitas terbaik di Indonesia milik Telkomsel. Kini sebanyak 37.000 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 7.700 Node B (BTS 3G), yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia siap memaksimalkan akses pelanggan korporat ke berbagai layanan dalam solusi Business Connect kapan pun dan di mana pun.

Untuk melayani kebutuhan solusi Business Connect bagi masing-masing perusahaan, Perusahaan kita menyiapkan Tim Corporate Account Management di berbagai wilayah Indonesia yang siap memberikan pelayanan layaknya konsultan pribadi. Di samping itu, layanan customer care on line khusus korporat melalui akses 128 langsung dari ponsel juga siap melayani pelanggan 24 jam secara gratis.(red)

Sumber: Corporate Communication Telkomsel
Wisma Mulia Lt.16
Jalan Jendral Gatot Subroto No.42
Jakarta – 12710

Google Cloud Connect

Video by lifehacker
[tube]http://www.youtube.com/watch?v=ubUFl0wPaeM[/tube]

Google AppsDikutip dari Blog Google, raksasa mesin pencari ini baru saja meluncurkan layanan terbaru mereka, Google Cloud Connect. Layanan ini akan memfasilitasi para pengguna Google (mereka yang punya akun di Google) untuk dapat melakukan sync antara Microsoft Office (Word, PowerPoint, Excel mulai dari Ms Office 2003) dengan Google Docs. Dengan demikian, maka dokumen-dokumen yang disunting menggunakan aplikasi Ms Office di PC dapat di simpan di cloud infrastucture milik Google. Selanjutnya kita dapat mengakses, mengunduh, menyunting dokumen-dokumen tadi dari manapun selama tersambung ke Google (via internet).

Google Cloud Connect ini berupa plugin yang mesti di install di komputer yang menggunakan aplikasi Ms Office dengan sistem operasi Ms Windows. Saat ini, plugin Google Cloud Connect belum/tidak mendukung aplikasi Ms Office di Mac OS.

Yah, sebenarnya ini bukan layanan baru sih. Layanan serupa sudah pernah ada namanya OffiSync.

Google Apps

Google Apps

Dalam acara Telkomsel CBS (Corporate Business Solution) Sales Exhibition 2010 Oktober 2010 kemarin, Telkomsel mengambil tema Personalization® for Integrated Solution. Salah satu highlight dari acara yang dilakukan di 3 kota ini (Medan, Surabaya, Makassar) adalah kerjasama Telkomsel dengan Google untuk layanan Google Apps bagi pelanggan Telkomsel.

Ada yang tahu Google Apps itu apa?

Google Apps adalah kumpulan layanan berbasis web/internet yang disediakan oleh Google yang fungsinya mirip dengan aplikasi perkantoran. Layanan ini meliputi Email (Gmail), Calendar, Talk, Video, Docs dan Sites.

Nah dengan Google Apps ini, perusahaan (baik skala kecil s/d besar atau bahkan perorangan) dapat melakukan penghematan akan keperluan infrastruktur TI (Teknologi Informasi).
Kenapa?
Dengan era cloud-computing saat ini, Google menawarkan infrastruktur termasuk aplikasinya dalam satu paket. Untuk punya layanan messaging dan collaboration di atas, kita ga perlu perangkat keras (server, storage, dll) maupun perangkat lunak khusus untuk itu. Kebutuhan administrasinya pun minimal, sehingga menciptakan penghematan waktu dan biaya yang sangat besar bagi bisnis. Google sendiri menawarkan layanan ini dengan SLA hingga 99.9%, jadi pengguna akan lebih produktif dan kekhawatiran tentang penghentian operasional sistem akan berkurang.

Berikut ini video mengenai pengenalan akan Google Apps

[tube]http://www.youtube.com/watch?v=kJT3pagjd8s[/tube]

Berapa?

Ya, ujung-ujungnya emang duit :) Tapi sebelum membahas itu perlu saya sampaikan kalo Google Apps ini punya 4 versi.

  • Google Apps – gratisan, mungkin cocok untuk penggunaan personal/rumahan atau kelompok dengan maksimal 50 user. Tapi ga dapat SLA 99.9% dan beberapa fitur lainnya.
  • Google Apps for Business – menawarkan email 25GB/user, SLA jaminan 99.9% uptime, kemampuan migrasi data, advanced management tools, support via telpon, fitur keamanan dll.
  • Google Apps for Government sepertinya untuk pemerintahan.
  • Google Apps for Education mirip seperti Google Apps for Business tapi untuk institusi pendidikan dan lembaga non-profit

Perbandingan dari tiap versinya tersebut dapat dilihat di sini

Dikutip dari laman Google Apps for Business, biaya untuk menggunakan layanan Google Apps (untuk Business) ini sebesar USD 50 tiap pengguna, tiap tahunnya. Jika sebuah perusahaan misalnya punya 50 pegawai, biaya tahunannya ya sekitar USD 2,500. Nah, kalau perusahaan tersebut harus setup server sendiri, sewa lokasi datacenter, belum lagi kalau pakai aplikasi propritary seperti kombo Ms Windows Server + Ms Exchange + Firewall + Anti virus + Ms SQL Server dll, waaah ga kebayang deh abis berapa. Beberapa ulasan sih penghematan bisa sampai USD 30,000 (bergantung ke kebutuhan juga, bisa lebih banyak lagi).

Sebagai ilustrasi bisa akses ke sini untuk perbandingan biaya yang dapat dihemar atau ke situ untuk migrari dari Exchange atau  di sana untuk pengguna Lotus Notes.

Saya sempat meyinggung di awal mengenai kerjasama Telkomsel – Google untuk memasarkan layanan Google Apps ini. Nah, saya belum tahu skema harga yang ditawarkan Telkomsel-Google Apps nanti kaya gimana. Tapi semestinya bisa lebih murah ga sampe USD 50/user/tahun. Info yang lebih valid soal Telkomsel-GoogleApps ini bisa kontak ke sini ajah deh :)

Telkomsel sendiri saat ini sudah meluncurkan beberapa layanan yang menggunakan Google sebagai backend-nya. Diantaranya adalah Google Maps dan Google SMS Translator.

Berita terbaru dari Google adalah …. jreng jrenggggg … tadaaaa…
Layanan dalam paket Google Apps yang diberikan Google bertambah hingga 10 kali lipat lho!!! Jadi sekarang kira-kira ada 60 aplikasi dalam paket layanan Google Apps. Wow!

Apa ajah?

Walah buanyak, ada AdSense, AdWords, Alerts, Analytics, Maps, Checkout (ini menarik buat e-commerce), Places (kombo ma Maps n GIS) sisanya lihat sendiri di sini.

Kalo ga nyoba sendiri emang bakal penasaran lho :) Kan ada versi gratisnya juga tuh. Kalo emang pingin manfaat lebih, baru deh itung-itungan biaya tambahannya :)