Pengalaman (lagi) dengan Indosat IM3

Melanjutkan postingan saya sebelumnya di sini, saya kembali mencoba untuk menjadi pengguna Indosat IM3. Di postingan tersebut saya mempunyai teori:

  1. Layanan pendaftaran online Indosat IM3 postpaid sangatlah buruk terlebih untuk opsi pengambilan sendiri (self pickup) kartu SIM perdana yang melibatkan pihak ketiga.
  2. Bahwa kalau ingin mendaftar menjadi pengguna Indosat IM3 (postpaid) akan lebih aman jika kita datang fisik ke gerai, kantor atau toko.

Untuk membuktikan teori tersebut pada Kamis malam kemarin (3 Oktober 2024) saya kembali mampir ke Erafone Gandaria City saat pulang kantor.

Sebenarnya sebelum ke Erafone Gancit saya telah beberapa kali menghubungi salah satu officer di gerai Indosat IM3 yang membantu kasus saya di postingan sebelumnya. Sayangnya tidak pernah ada balasan. Jadi ya sudahlah….

SIM Card perdana IM3
Read more: Pengalaman (lagi) dengan Indosat IM3

Pengalaman Buruk Dengan Indosat M3

Saya sedang membangun sebuah lab di rumah. Dan salah satu experimen yang akan saya lakukan adalah setup load balancing internet connection dengan multi WAN/ISP (internet Service Provider). Di sisi lain saya juga butuh backup koneksi internet alternatif jika provider utama saya sedang ada masalah baik itu koneksi internet di rumah maupun saat sedang mobile.

Namanya alternatif tentu harus dari merk yang berbeda dong. Saat ini backup koneksi saya adalah Live.On. Namun sejak dilebur ke dalam Axis, menurut saya jadinya ribet dan paket yang ditawarkan tidak menarik lagi. Long story short akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menggunakan Indosat IM3, langsung postpaid biar ga ribet juga. Alasannya karena koneksi IM3 cukup bagus (beberapa malah lebih bagus) di tempat-tempat yang biasa saya datangi, termasuk di dalam rumah saya sendiri :P

Dan di sinilah masalah itu berawal.


Rabu, 25 September 2024 saya mencoba membeli kartu perdana postpaid IM3 via https://im3shop.ioh.co.id/. Namun di sini saya lebih ke nyobain UX channel pembelian mereka dulu, belum sampai pembayaran. Ada sesuatu yang kurang sreg buat saya, dan memang saya akhirnya tidak sampai payment hari itu.

Kamis, 26 September 2024 saat pulang kerja saya sempatkan mampir ke Erafone Gandaria City karena di sana menjual produk-produk Indosat. Ada kartu perdana postpaid (di-infokan harus/bisa pilih nomor dulu krn kartu yang ada statusnya “blank”). Ada juga paket bundle modem LTE Huawei b320 ala Telkomsel Orbit. Namun sayangnya paketnya berbeda dengan yang di website im3shop. Di Erafone paket Prime 150 isinya paket data 100GB/bulan dan bonus voucher token listrik 200 ribu atau voucher game. Sementara di im3shop Prime 150 mendapatkan 125GB/bulan. Keduanya mengimplementasikan data rollover ke bulan berikutnya.

25GB/bulan ini jelas deal breaker buat saya. Akhirnya setibanya di rumah saya memantapkan diri untuk membeli kartu perdana postaid IM3 paket Prime 150. Kontrak upfront langsung 12 bulan.

Mekanismenya sendiri cukup mudah 1-2-3 kelar, pilih mekanisme delivery kartu (dikirim atau ambil sendiri) + pilih nomor, pilih kartu akan diambil di mana (saya milih ambil sendiri) trus bayar . Selesai deh.

Pilih Paket
Read more: Pengalaman Buruk Dengan Indosat M3

Antara Mozilla-Spreadtrum dan Telkomsel-Indosat :)

2-3 hari ini seiring dengan dibukanya Mobile World Congress (MWC) 2014 di Barcelona berita yang cukup santer (at least for me) adalah Mozilla mengumumkan kerjasama dengan pabrikan chipset asal China bernama Spreadtrum. Hasil kerjasama ini nantinya adalah sebuah ponsel pintar yang dapat diproduksi di kisaran harga USD 25 (IDR 292,375 kalo pake kurs BCA 25/2/2014).

Seperti dilansir di blog Mozilla, selain kerjama sama dengan Spreadtrum ada 7 ponsel baru yang diperkenalkan. Dan yang =mungkin= membuat berita ini jadi ramai di Indonesia adalah bergabungnya Telkomsel dan Indosat ke dalam 21 operator yang mendukung gerakan ‘Open Web Device‘.  Yayyyyy, bravo Telkomsel.

Cuman apakah dengan bergabungnya Telkomsel dan Indosat (plus Polytron sebagai hardware player) langsung bisa diterjemahkan sebagai ‘Ponsel Firefox OS segera dipasarkan di Indonesia, paling tidak diperkirakan akhir tahun 2014 pula’? *smile* *wink* :) Really?

Dari 21 daftar operator tadi, sejauh ini sepertinya baru 4 doang lho yang telah memasarkan perangkat Firefox OS.

What I can tell you is that operators (context: in Indonesia ) will support anyone, specially if it could help increasing the customer base (hopefully ARPU) :)

I dont want to make any more comment on this. The PR guys will do their job when the time comes. Back in MozSummit, I met some people asked some questions more or less about it and got no suitable answers :) Oh well maybe I asked the wrong Mozilla employee :)

Ok, kembali ke Spreadtrum.

Dilansir dari press release Spreadtrum, bahwa kerjasamanya dengan Mozilla telah menghasilkan sebuah referensi desain komplit untuk Firefox OS dengan menggunakan chipset buatan Spreadtrum. Di kesempatan ini, Spreadtrum memperkenalkan chipset SC6821 yang disebut sebagai chipset pertama yang memungkinkan industri dapat memproduksi smartphone seharga USD 25.

Saya agak bingung menerjemahkan istilah turnkey dari press release Mozilla maupun Spreadtrum. Tapi kalo di kerjaan saya sehari-hari sih turnkey (dalam hal ini turnkey project) analoginya adalah satu solusi yang komplit, all in, terima jadi.

Kenapa kata turnkey digunakan di berita-berita tadi?
Kita harus lihat desain chip SC6821 itu sendiri supaya dapat gambaran. Namun sayangnya saya ga nemu info lebih jauh mengenai chipset SC6821 :( Asumsi saya sih dia masih dalam tahap finalisasi dan semoga bisa dapat ‘segera’ diproduksi masal. Yah, supaya Polytron ga nunggu kelamaan juga buat bikin devicenya :)

Tapi kalau desainnya ga jauh-jauh dari chipset SC6820, kira-kira si SC6821 akan seperti ini.

Spreadtrum's SC6820

Spreadtrum’s SC6820

Cukup 1 chipset, sudah cukup untuk mengerjakan hampir semuanya. Makanya disebut sebagai turnkey.
SC6820 hanya bekerja di jaringan 2G, sementara SC6821 akan mendukung jaringan 3G (no, no, no. Jangan ngarep 4G/LTE dulu yah :)
Speknya kurang lebih CPU ARM Cortex-A5 1GHz, 128 MB RAM, 256 MB NAND flash, 3.5″ HVGA touchscreen, built-in Wi-Fi and Bluetooth, FM radio, dan tentu saja Firefox OS.

Far too low for me, tapi bukan berarti seperti itu buat orang lain.
Dengan harga segitu, maka -ok, ini hiperbolik – siapa saja bisa punya smartphone yang terkoneksi dengan internet. Kembali ke manifesto Mozilla sendiri bawah internet sudah dan semakin menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Semakin kita terhubung satu sama lain, semakin banyak info yang tersampaikan harapannya akan dapat membuat kehidupan manusia akan jadi lebih baik.

Know more, do more, do better.
Awesome!

Ah iya, Mozilla dan Spreadturm juga telah selesai melakukan integrasi Firefox OS di chipset SC7710 yang merupakan chipset WCDMA (ok, istilah awamnya 3G deh) dan diharapkan hasil bagus juga didapatkan di chipset yang lebih advance yaitu SC7715 bulan Maret nanti.

Antara IM3, iPhone4 dan Fixed Dial Numbers

im3_fdn_480_IMG_0022

Saya punya sebuah iPhone4 yang praktis sekarang bisa dibilang nganggur sejak saya menggunakan iPhone5. Well, ga sepenuhnya nganggur sih. Sewaktu traveling ke Jepang + USA + Singapore justru iPhone4 ini jadi ponsel utama. Kartu-kartu operator lokal di negara-negara tersebut saya pasang di iPhone4 ini. Phone working fine, yah iOS 6.1.2 sepertinya membuat iPhone4 bekerja sedikit lambat untuk beberapa aplikasi. Yang paling berasa saat maenan instagram. Selebihnya baik-baik saja.

Nah hari ini saya mo masang kartu operator lokal. Jadilah saya malam ini maen ke Giant + Lotte Bintaro mencari SIM card perdana simPATI dan ga ada yang jual. Alasan standar sih “lagi kosong”, but who knows? Akhirnya saya iseng-iseng beli paket perdana IM3 ajah seharga 10ribu di Sentra Ponsel Lotte Bintaro.

im3_fdn_480_IMG_0025

Keanehan terjadi saat saya mau mengaktifkan perdana IM3 ini di Sentra Ponsel. Network tidak terdeksi. Setelah ngubek-ngubek setingan iOS, reset setting tetap saja No Services. Karena saya ga mo ngerepotin mbak yang di Sentra Ponsel itu akhirnya saya bayar saja dulu n pindah ke 7-11.

Kejadiannya adalah begitu pasang perdana IM3 yang terjadi pertama kali adalah muncul notifikasi “Fixed Number Dialing Activated”
Apapula ini? Seumur-umur pake iOS ga pernah dapat pesan kaya gini.

Yang lebih aneh lagi pas browsing ke situsnya Indosat disebutkan
“Bagi seluruh pengguna handset, pastikan Fixed Dial Number (FDN) di non-aktifkan saat melakukan aktivasi untuk menghindari kegagalan registrasi prabayar. Jika terjadi kegagalan registrasi, gunakan handset lain.”

Halo? Handset lain saya cuman iPhone5 dan ga ada jaminan saya ga akan ngalamin kejadian yang sama secara sama-sama pake iOS cuman beda versi saja. Kemudian mo aktivasi pake smartphone ajah kok beribet amat sih, harus pake handset lain segala?

Jadilah saya nyari tau apa itu Fixed Dial Number (FDN).
Menyimpulkan dari Wikipedia dan berbagai thread forum yang membahas problem yang sama di berbagai handset,

Fixed Dialing Number (FDN) adalah sebuah layanan yang ditanam di SIM card GSM. Jadi dari operator nih bukan dari pabrikan ponsel. Saat FDN aktif, SIM card tersebut cuman bisa nelpon ke nomor-nomor yang sudah kita daftarin ke FDN. Layanan ini berguna misalnya buat orang tua yang pingin batasin pemakaian ponsel anaknya cuman boleh nelpon/sms ke nomor-nomor tertentu. Tidak semua SIM card mendukung layanan ini. Kalo kita mo make pun kita harus ngisi PIN yang tiap SIM card berbeda dan PIN ini hanya disediakan oleh operator. PIN nya juga beda dengan PIN standar SIM card yang 1234 itu.

Like I said, there’s nothing wrong with the phone. Dipasangi Axis, simPATI, kartuHALO, Ready SIM USA, sampe terakhir Hi-Card Singtel ga ada masalah. As matter of fact, I’m still using the SingTel Hi Card.

Dugaanku sih Indosat ngaktifin fitur ini untuk ngerestrict kartu perdana supaya ga bisa nelpon sebelum aktivasi. Lha masalahe gimana saya bisa aktivasi wong jadinya tuh kartu malah masalah di iPhone4 saya, diapainpun sampe reset all setting tetap saja “No Service”.

Akhirnya saya beli perdana lain buat membuktikan teori di atas. Di 7-11 saya beli perdana XL. Sialnya XL ga punya microSIM, dan sevel ga punya pemotong SIM Card biasa ke Micro SIM :( Moga-moga ada SIM card cutter di rumah, kalo ga kepaksa ke kantor deh besok demi motong SIM card doang :P

im3_fdn_480_IMG_0037

ah, a note from samsung.com

Not all SIM cards have a PIN2 code. If your SIM card does not, this menu option is not displayed. You must obtain your PIN2 code from your service provider

Perfect :)

[divider]

update

Ternyata ada MicroSIM cutter di rumah dan kartu XL nya berfungsi dengan baik  mulai dari aktivasi sampai kirim SMS di iPhone4 ini :)

Modem Error 619

Beberapa tahun lalu saya sempat posting mengenai modem 3G dan Telkomsel Flash. Namun yang berkomentar di sana kebanyakan rekan-rekan yang menanyakan tentang error 619 sewaktu modem berusaha koneksi ke jaringan data operator. Dan sialnya, error 619 itu kan dari O/S Windows sementara saya bukan pengguna Windows. Jadi susah juga mo simulasi kondisi dan bantuin jawab, akhirnya ya cuman modal googling ajah.

Dalam postingan ini, saya coba rangkum hal-hal terkait dengan error 619 itu.
Kira-kira error yang bakal muncul adalah seperti berikut:

Error 619

Error 619 di Windows

error 619: A Connection to the remote computer could not be established, so the port used for this connection was closed.

Nah, kalau lagi sial kena error 619 tersebut, apa yang sebaiknya kalian lakukan?

Paling mudah dulu, hal-hal yang terkait dengan operator

  1. Pastikan profil GPRS dan 3G nomor kamu aktif dan tidak terblokir. Caranya? Yah kontak operator kamu.
  2. Pastikan kamu berlangganan layanan data pada operator terkait. Dan pastikan juga layanan data itu sedang aktif, tidak sedang terblokir.
  3. Kalau kamu pengguna prepaid, ya pastikan pulsa kamu cukup. Sapa tahu kelupaan pas giliran perpanjang masa berlangganan paket data, eh pulsa ga ada. Akhirnya deaktif/kena blok deh.
  4. Pastikan kamu mendapatkan sinyal yang cukup dari operator kamu. Intinya no signal/bad signal ya no connection lah :)
  5. Pastikan setingan koneksi modem kamu benar, terutama Access Number serta APN-username-password nya. Caranya? Silakan baca manual modem kamu karena beda modem tentu beda menunya dan juga website operator kamu. Beda operator akan beda pula Access Number serta APN-username-passwordnya. Jangan males.

Eh, tapi emang ga bisa diharapkan juga yah soal males tadi itu  :) Ya udah berikut ini adalah setingan modem yang saya tahu dari beberapa operator GSM di Indonesia

-Telkomsel
APN: internet
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.telkomsel.com/customer-service/handset-setting

– 3 (three)
APN : 3data
Access Number : *99#
User Name : 3data
Password : 3data
http://www.three.co.id/otasetting/

– XL
APN: xlunlimited
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://xl.co.id/internet/tarifdasar/settingapndangprs.aspx

– AXIS
APN: axis
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.axisworld.co.id/devicesetting?lang=en

– Indosat
APN: indosatgprs
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.indosat.com/Indosat_Internet/Indosat_Internet/Layanan_Internet_untuk_IM3_Mentari_dan_Indosat_Mobile

 

Yang agak susah, terutama buat yang awam berkaitan dengan driver modem, Windowsnya dan modemnya itu sendiri.
Jadi jika 5 hal di atas kamu sudah sudah pastikan dan sudah lakukan juga tapi masih dapat error 619, ya problem ada di modemnya.
Kasarnya si modem tidak melakukan apa yang diminta oleh Ms Windows kamu sebagai mana semestinya.
Yang perlu dilakukan biasanya adalah:

  1. Uninstall driver modem kamu sebelumnya
  2. Restart komputer (mungkin tidak perlu, ya tapi Windows gitu loh)
  3. Install lagi driver modem kamu
  4. Restart lagi ^_^
  5. Setting dengan benar koneksi modem kamu ke operator, lalu coba konek deh.

Kalau masih ga sukses juga, ya kepaksa ulangi lagi dari langkah 1.