Pixel from Google

Pernah dengar Chromebook?

chromebook-logo_big Mengutip dari Wikipedia, Chromebook adalah sebuah komputer yang menggunakan sistem operasi Google Chrome OS. Chromebooks dikenal karena harganya yang cukup kompetitif dan waktu start up nya yang sangat cepat. Bisa dibilang Chromebook adalah komputer/laptop berbasis Linux yang paling sukses hingga saat ini.

Komputer ini didesain untuk bekerja optimal saat terhubung dengan jaringan internet. Kenapa? Karena Chromebook akan lebih banyak digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dihosting di Internet. Sebutlah Cloud Apps dari pada aplikasi-aplikasi standalone yang kita kenal selama ini (misalnya Microsoft Office, Adobe Photoshop, Coreldraw dan sejenisnya).

Seri Chromebook yang beredar saat ini bisa dibilang ga lebih dari sekedar Netbook dengan OS yang hebat. Chromebook dari pabrikan Samsung, Acer, Lenovo dan HP rata-rata menggunakan prosesor Intel Celeron atau Intel Atom. Harga berkisar antara $300 – $450. Murah iya, tapi tetap saja underpower.

Sampai kemudian muncul Pixel.

chromebook-pixel-2Laptop dengan layar 13inch, retina display dan body terbuat dari anodized alumunium ini menjadi penantang Apple Macbook Pro 13inch Retina Display. Layar Chromebook Pixel ini mempunyai resolusi 2560×1700 dengan rasio 3:2. Ruang vertikalnya jadi lebih banyak sekitar 18% dibandingkan dengan layar berasio 16:9 dengan total pixel sekitar 4.3 juta pixel, 239 ppi. Sebagai perbandingan, MBP Retina Display 13inch resolusinya 2560×1600 dengan 227 ppi.

And it’s a touch screen also in real.

Pixel menggunakan CPU Intel Core i5 dengan opsi media penyimpanan SSD berkapasitas 32 atau 64 GB. Sedikit yah? Tapi ingat, karena Chromebook didesain untuk bekerja optimal saat terhubung dengan internet, Google memberikan storage Google Drive sebesar 1TB gratis selama 3 tahun.

Spesifikasi lainnya kurang lebih standar sih. Full-sized keyboard yang .. macbook banget (yah nyaris semua model laptop begitu sih sekarang), slot SD card, 2x USB port, trackpad dengan multi-finger gestures, Wi-Fi atau opsional koneksi LTE dari Verizon.

Perkiraan harganya untuk yang versi 32GB Wi-Fi only akan berkisar sekitar $1,300. Sedangkan versi 64GB + LTE sekitar $1450 dan diperkirakan akan mulai beredar pada bulan April nanti. Tapi dah bisa dipesan di Google Play kok. Cuman ya itu, baru di Amerika doang. Bagian dunia lainnya belum tahu kapan.

chromebook-pixel-5

Jadi, buat para fashion gadget apakah bakal antri atau mungkin bela-belain ‘mendatangkan’ Chromebook ini dari US sana sama sepertis saat Google Nexus smartphone maupun tablet launching beberapa waktu lalu?

Ummm, kalau saya pribadi sih sepertinya akan pilih MBP Retina Display saja. Pa lagi 15″, trus tinggal install chrome browser untuk pakai chome-app nya :p

Referensi:

SCREEN INDUSTRIAL DESIGN CPU BATTERY
12.85″ display with a 3:2 aspect ratio
2560 x 1700, at 239 PPI
400 nit screen
178° extra-wide viewing angle
Active cooling with no visible vents
Machined from anodized aluminum
ENERGY STAR® certified
Intel® Core™ i5 Processor (Dual Core 1.8GHz)
Intel® HD Graphics 4000 (Integrated)
Up to 5 hours of active use (59 Wh battery)
INPUTS SIZE & WEIGHT MEMORY NETWORK
Gorilla® Glass multi-touch screen
Backlit Chrome keyboard
Fully clickable, etched-glass trackpad
HD Webcam
297.7 x 224.6 x 16.2 mm
3.35 lbs / 1.52 kg
4 GB DDR3 RAM
32 GB Solid State Drive*
Dual-band WiFi 802.11 a/b/g/n 2×2
Bluetooth 3.0™
PORTS AUDIO   GOODIES
2 x USB 2.0
mini display port
2-in-1 card reader supporting: SD, MMC
Headphone/microphone jack
Built-in microphone array
Integrated DSP for noise cancellation
Powerful speakers tuned for clarity
  1 TB of Google Drive Cloud Storage for 3 years*
12 free sessions of GoGo® Inflight Internet

MacBook Pro Retina Display

Ini adalah tsubaki, MacBook Pro saya edisi tahun 2010. Dengan RAM 8GB, she’s still a monster now.

^_^

Nah, kali ini saya mo nulis tentang MacBook Pro edisi terbaru 2012 dari Apple yang disebut sebagai MacBook Pro Retina Display.
Swear, this is a very tempting sexy machine too bad my pocket is not so deep to get one :(

Pada gelaran WWDC 2012 kemarin, Apple memperkenalkan generasi MacBook Pro yang baru. Ini menjawab gencarnya rumor yang beredar sebelumnya akan seperti apakah keluarga Mac edisi 2012.

Why it’s so sexy?

Mengusung dimensi 15.4 inch, like my MBP. MBP Retina ini tebalnya hanya 0.71 inch , berat cuman 4.46 pound (sekitar 2.2kg) pounds. Layar Retina Displaynya punya kepadatan 220 pixel/inch dengan resolusi native mencapai 2880 x 1800 pixel. Itu lebih gede dari pada resolusi iMac 27inch. Arrrgghhhhhh
Sementara tsubaki, beratnya sekitar 2.7kg, resolusi standar cuman 1440×900. Kebayang deh betapa berat dan sempitnya layar dunia dibandingkan MBP Retina Display :(

new mbp, thinner

lebih tipis dibandingkan yang lama (slashgear.com)

Buat yang pernah mengalami perpindahan dari iPhone 3G/3Gs trus ke iPhone4 pasti dah merasakan betapa kinclongnya layar Retina Display ini. Nah bayangin hal serupa untuk ukuran layar 15.4″ instead of cuman 4″.

retina display

Retina Display (apple.com)

Power?
Mac baru ini terpasang CPU Quad Core i7 2.3GHz atau 2.6GHz dengan speed yang bisa Turbo Boost sampai 3.6GHz. Kartu grafis terbaru NVIDIA GeForce GT 650M dengan 1GB GDDR5 memory. RAM 8GB (standar yah bukan upgrade) dan pilihan 256GB atau 512GB SSD. Ada card reader SDXC dan port HDMI, kameranya 720p HD.

www.apple.com/macbook-pro

Kalau cuman cuman dokumen ama browsing sih ini bakal overspec banget. Tapi buat developer nyambi fotografer ma desainer kaya saya ini bakal jadi mobile desktop idaman. Belum lagi untuk render movie, bikin track musik, development environment dengan sekian virtual machine, layar yang legaaaaa, you name it.
opsi upgrade dari MBP Retina Display ini diantaranya:
2.7GHz Quad-core Intel Core i7, Turbo Boost up to 3.7GHz [Add $250.00]
16GB 1600MHz DDR3L SDRAM
768GB Flash Storage [Add $500.00]

What is not so sexy?
Harganya bo’
$2,200 untuk yang SSD 256GB atau $2,800 untuk 512GB menjadikannya Macbook termahal yang pernah ada.
*biyuhhh*
*pegangin akal*

Durability produk Apple terbilang tangguh. Macbook white ku seri MB403 edisi 2008 sampai saat ini running very well, bahkan batre nya pun nyaris tidak berasa ada penurunan kapasitas. Yah kecuali bodi plastiknya ajah ada yang bocel karena sepertinya salah design si Apple dengan magnetic latch nya. Jadi teorinya si tsubaki ini masih bisa lari untuk 2 tahun ke depan :)

Referensi:

How To Tweets Your Current iTunes Track

Well, it’s nothing. Last Saturday I’ve stuck in office, have nothing to do but arranging my iTunes collection. Been awake since Friday night, and it seems my sleep disorder haven’t been healed yet :( So while i’m twittering i want also to use my current track played in my iTunes to be posted in twitter.

I remember i’ve made a small python script to do this couple years ago but lost the source code *facepalm* Hmmm, I think i gave the codes to @cothat and @rara79. But it will be rude to wake up those guys just for asking source codes :P

I rewrite it all over again, just to get me bored and hopefully sleep after that :P

Anyway, these are the codes that make it happen :)

You can make it simple and more robust though. I don’t put any exception to check whether my iTunes is running or not (yet) to prevent flooding my timeline with probably blank message :P

My previous version will run a loop and sleep couple of seconds. And within that loop it will check is the iTunes playing same song as previous or not. It will post to twitter if new song is detected :) Useful if you like to skip song in the middle.

[cc lang=’python’ ]
“””
simple Python Script to get current track being played in iTunes
and tweet it (and also update your FB status)
dependencies:
– py-appscript, Control AppleScriptable applications from Python
– tweepy, Twitter API for Python

Author: Nuri Abidin
Date: 2012-02-04
“””
from appscript import *
from decimal import *
from ConfigParser import ConfigParser
from optparse import OptionParser
from sys import exit
from time import strftime, sleep, localtime
import string, os, re, sys, tweepy

class nuyTwiTunes:
def __init__(self, config_file=””):
config = self.getconf(config_file)
self.twitter_consumer_key = config[‘consumer_key’]
self.twitter_consumer_secret = config[‘consumer_secret’]
self.twitter_access_token = config[‘access_token’]
self.twitter_token_secret = config[‘token_secret’]
self.print_console(‘Initiating the application…’)

# just printing formatted text to console
def print_console(self, s):
t = strftime(‘%Y-%m-%d – %X’)
print “%s %s” % (t,s)

# read the config file
def getconf(self, config_file):
param = {}
c = os.path.expanduser( config_file )

if not os.path.exists(c):
self.print_console(‘ERROR: No configuration file: %s’ % c)
exit(1)

conf = ConfigParser()
conf.read(c)

#read config items to dictionary
for section in conf.sections():
for items in conf.items(section):
param[items[0]] = items[1]
return param

# ‘read’ the current track being played in iTunes
def get_itunes_track(self):
myApp = app(‘iTunes’)
mySong = (“%s – %s” % (myApp.current_track.artist(), myApp.current_track.name()) )
songTime = myApp.current_track.time();
timeChunks = string.split(songTime, “:”)
playingTime = (Decimal(timeChunks[0]) * 60) + Decimal(timeChunks[1])
return mySong, playingTime

# post to twitter
def post_tweet(self, the_tweet=”Hai ^_^”):
auth = tweepy.OAuthHandler(self.twitter_consumer_key, self.twitter_consumer_secret)
auth.set_access_token(self.twitter_access_token, self.twitter_token_secret)
api = tweepy.API(auth)
api.update_status(the_tweet)

# post current iTunes track to twitter
def tweet_the_tunes(self):
# play and sleep until track changes
while True:
(track_name, play_time) = self.get_itunes_track()
tweet = “iPlay: %s ^_^ #fb” % (track_name)
self.print_console(“%s –%s seconds–” % (tweet,play_time) )
self.post_tweet(tweet)
sleep(play_time)

def main():
usage = “usage: %prog [options]”
parser = OptionParser(usage=usage)
parser.add_option(‘-c’, ‘–config’,
dest=”config_file”,
default=”nuy_tunes.conf”,
)
(options, args) = parser.parse_args()

try:
if options.config_file:
config_file = options.config_file
else:
config_file = “./nuy_tunes.conf”

my_tunes = nuyTwiTunes( config_file )
my_tunes.tweet_the_tunes()
except:
raise
parser.print_help()
exit(1)

if __name__ == “__main__”:
main()
[/cc]

and the configuration file is simply like this

[cc lang=’python’ ]
[twitter]
consumer_key = your_twitter_consumer_key
consumer_secret = your_twitter_consumer_secret
access_token = your_twitter_access_token
token_secret = your_twitter_token_secret
[/cc]

Once more thing …
You need to use a Mac to do this :P
Having one is a good thing :P

*yawn*
and blogging this script make me feel sleepy already …

Multitouch Support di Ubuntu 10.10

Ilustrasi Multi Touch dari geekyard.com

Ilustrasi Multi Touch dari geekyard.com

Ubuntu

Ubuntu

Nah ini dia. Melalui blog pribadinya  dan juga perusahaannya, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa dukungan akan fungsi multi-touch di Ubuntu 10.10 yang diberinama uTouch 1.0. Hal ini akan membuat Linux menjadi semakin kompetitif setelah fungsi serupa digunakan Mac OSX dan juga Windows 7.

Yang menarik juga dari berita ini, Mark menyebutkan bahwa tim Ubuntu telah menciptakan “bahasa” sendiri untuk keperluan multi-touch ini. Hasilnya diharapkan akan menjadi standar baru aplikasi berbasiskan gesture multi-touch di dunia Linux khususnya.

Our multi-touch team has worked closely with the Linux kernel and X.org communities to improve drivers, add support for missing features, and participate in the touch advances being made in open source world. To complete the stack, we’ve created an open source gesture recognition engine and defined a gesture API that provides a means for applications to obtain and use gesture events from the uTouch gesture engine.

API di atas saat ini sudah dirilis di Launchpad dengan mengadopsi lisensi GPLv3 dan LGPLv3.

Dengan hadirnya uTouch di Maverick Meerkat (codename Ubuntu 10.10), maka penetrasi Linux di pasar desktop maupun mobile device diharapkan akan semakin meningkat. Fakta saat ini menunjukkan bahwa kemampuan multi-touch khususnya di mobile device adalah sesuatu yang sangat mutlak. Di desktop sendiri yang saya tahu Mac yang mempelopori penggunaannya (cmiiw, i’m fully using Mac for the last 5 years, dont know much anymore about PC news)

Jadi, multitouch itu sebenarnya apaan sih?
Detil mengenai multitouch mulai sejarah awal hingga perkembangannya sampai saat ini dapat dibaca di Wiki::Multi-Touch. Namun secara garis besar bisa saya katakan bahwa multi-touch itu adalah

sebuah enhancement dari teknologi layar sentuh (touch screen) saat ini. Teknologi ini akan memungkinkan pengguna untuk menggunakan 1 jari atau lebih pada saat bersamaan untuk menyentuh layar yang akan membuatnya menjalankan fungsi yang berbeda. Tergantung kombinasi jari yang digunakan serta gerakan jarinya.

Masih ga jelas?

Contoh yang paling banyak dikenal orang pengenai penerapan multi-touch ini adalah saat Apple meluncurkan iPhone, iPod Touch dan juga memperbaiki jajaran trackpad MacBook Pro (khususnya yang unibody) dengan kemampuan ini. Terakhir adalah Apple Magic Mouse dan Magic TrackPad. Dengan perangkat-perangkat Apple tadi (katakanlah contohnya iPhone), kamu bisa menggunakan jari 2 jari dan gerakan mencubit untuk mengecilkan (zoom-out) gambar. Gerakan sebaliknya akan membersarkan gambar (zoom-in). Ponsel-ponsel Android sendiri kini juga  dilengkapi dengan kemampuan multi-touch ini di Android 2.0/2.1 (di versi sebelumnya juga udah ada sih, cumah didisable di level kernelnya).

Di MacBook Pro, gerakan 4 jari digeserkan serentak ke atas akan menyingkirkan semua window aktif dari layar Anda. Gerakan sebaliknya (4 jari geser ke bawah) akan mengembalikan semua window aplikasi yang tadi “tersingkir” kembali ke posisi semula.

Nah keren kan? We’ll see the next enhancements from Linux-Open Source World.