Ya ya ya, banyak yang sebal dengan SMS ini.
Seperti kata Bang Napi di salah satu acara TV lokal bahwa “Kejahatan terjadi bukan hanya terjadi karena niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan”. Dan kesempatan itu datang saat para operator berlomba-lomba obral SMS gratisan antar operator dengan jumlah yang cukup banyak. Atau bahkan sangat banyak (> 1000 SMS/hari). Pheww.
Kesempatan kedua datang dengan semakin murahnya GSM HSDPA modem saat ini. Kisaran < 200rb kita dah bisa bawa pulang sebuah dongle modem. Selanjutnya tinggal kreatifitas.
1. pakai software bawaan modem tersebut untuk “blasting SMS” (walo ada limitasi maksimal banyaknya nomor tujuan sekali kirim)
2. yang advance dikit akan pakai program komputer untuk menjalankan broadcast SMS tersebut secara otomatis
Dan faktor pendukung yang cukup krusial adalah para bangsat sindikat penjual data nasabah kartu kredit. Kenapa? Karena keakuratan data (dalam hal ini nomor ponsel) di nasabah kartu kredit tadi sangat tinggi.
Hasilnya? silakan lihat tangkapan layar berikut ini. Saya kumpulkan mulai Juni 2010, sayang banyak yang sudah kehapus.
Dari Telkomsel biasanya menggunakan nomor kartuAS 0852-4xxxx, nomor daerah Kalimantan. Di CDMA sepertinya ga kalah banyak. Mohon maaf ga punya tangkatan layar dari CDMA karena saya sendiri pengguna GSM only :)
Tapi kalo ada yang punya n mo di share di sini sih silakan.
Intermezzo:
Orang dengan tatto goblog di jidatnya itu ternyata banyak yah. Kirim SMS ga jelas tanpa ngecek nomor tujuannya dulu. Dah gitu ngeyel pula. Seperti contoh di bawah ini:
Aneh-aneh ajah, maenan perek kok pake sakit hati karena pereknya diembat orang. Tuh nomor berhenti kirim SMS ga jelas setelah saya pisuh-pisuhin balik dan suruh ngecek nomor tujuannya.