#Wikufest4 2015 – a Week After

wikufest4_xt1_20150131170107_8806-640

@fauzanalfi – @technowizard17 – @kelimuttu – @rara79

 

Ummmm…

Entah kenapa sepi banget. Hasil googling sejak tanggal 2 Februari hingga sekarang cuman ada postingan blog-nya Kelimutu. Ga ada lagi…

OK, di instagram banyak foto betebaran tapi bukan itu yang saya cari. Something not in place here…

  • #wikufest4 dalam 200 kata (@kelimuttu)
    Kiki, tahun depan masih bisa datang ke (kalo ada) wikufest lagi kan yah? Atau ke Bromo lagi deh, ke Batu, ke pantai *summon @eriskatp yg dekat pantai* janji ga jitak2 deh
  • ga ada apa-apa lagi, sepi blogpost….

#WikuFest4 – 2015 After Party

Ga berasa akhir Januari 2015 sudah menjelang dan seperti biasa perhelatan tahunan Wikusama Festival (Wikufest) dilangsungkan di kampus Telkom School Malang.

Apa sih Wikufest itu?

Wikufest adalah kegiatan sharing session yang diadakan oleh alumni Telkom School Malang untuk adik-adik yang masih bersekolah di Telkom School Malang. Ke depannya sih ga menutup kemungkinan pesertanya bisa dari luar kampus Telkom School Malang.

Namanya sharing session, materinya beragam sekali. Mulai dari pengalaman kerja, merintis usaha, pengetahuan teknis (topik masih seputar IT) hingga komunitas dan hobi.

Alhamdulilah selama 3 Wikufest sebelumnya saya ikut nyumbang materi mulai dari perkembangan mobile technology serta bisnisnya hingga social media. Sayangnya tahun ini saya (nyaris) tidak dapat berpartisipasi karena  kesibukan kantor yang cukup menyita perhatian. Hal ini sudah saya sampaikan ke Yuzron, Dewa, Baros n panitia Wikufest sejak akhir 2014.

Pak Hari Budi

Continue reading

Let’s all be brave :)

Video ini sempat saya mainkan di #wikufest3 kemarin.
Selain beatnya yang enak (coba juga dengerin Roar-nya Katy Perry deh :P) harapan saya sih yang lihat kemarin nyimak juga isi liriknya. Bagus, lho :)

Title: Brave
Album: The Blessed Unrest (2013)
Artist: Sara Bareilles

You can be amazing
You can turn a phrase into a weapon or a drug
You can be the outcast
Or be the backlash of somebody’s lack of love
Or you can start speaking up

Nothing’s gonna hurt you the way that words do
When they settle ‘neath your skin
Kept on the inside and no sunlight
Sometimes a shadow wins
But I wonder what would happen if you

Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
With what you want to say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave

I just want to see you
I just wanna see you
I just wanna see you
I wanna see you be brave

I just wanna see you
I just wanna see you
I just wanna see you
I wanna see you be brave

Everybody’s been there,
Everybody’s been stared down by the enemy
Fallen for the fear
And done some disappearing,
Bow down to the mighty
Don’t run, just stop holding your tongue

Maybe there’s a way out of the cage where you live
Maybe one of these days you can let the light in
Show me how big your brave is

Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
With what you want to say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave

And since your history of silence
Won’t do you any good,
Did you think it would?
Let your words be anything but empty
Why don’t you tell them the truth?

Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
With what you want to say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave

I just wanna see you
I just wanna see you
I just wanna see you
I wanna see you be brave

#WikuFest3 – Komposisi – Framing

Masih meneruskan cerita paska #Wikufest3 (ga kerasa sudah seminggu yah? ^_^) dan terinspirasi fotonya Ardi Winata di Facebook.

Kali ini saya coba nulis tentang salah satu teknik komposisi yang biasa disebut sebagai Framing.

we not only can fix your computer and program but also we can fix basketball ring #arek_basket #benakno_ringbasket – photo copyright Ardi Winata 

Foto pada dasarnya memiliki paling tidak 2 elemen. Foreground dan background.
Nah Framing -berasal dari kata Frame yg terjemehannya adalah bingkai- adalah memanfaatkan elemen foreground untuk membingkai elemen background dari foto kita.

Yang diharapkan dari Framing ini apa sih?
Well, banyak pendapat sih cuman kira-kira dengan Framing sang fotografer ingin menggiring pemirsa secara dramatis langsung ke obyek utama fotonya. Seperti melihat dari balik tirai atau pintu yang sedikit terbuka.
Ada juga yang berpendapat bahwa dengan framing tidak hanya menggiring mata pemirsa langsung ke obyek foto tapi juga membuatnya lebih lama melihat/memperhatikan si obyek itu sendiri.

Jadi harus cari pigura nih kaya foto-foto yang dipasang ditembok?

Literally no, but in context yes.

Kita bisa menggunakan apa saja untuk nge-frame foto kita. Mulai bentuk-bentuk geometri (pigura foto :P jendela, pilar/tiang, pegangan gelas, dsb) sampai ranting pohon atau bahkan badan manusia. Tergantung kreatifitas kita saja.

Sama seperti foto Ardi Winata di atas, saya juga manfaatin pepohonan di sekitarnya untuk framing Great Pagoda of Peace di bawah ini.

The Great Pagoda of Peace – Naritasan Shinshoji
Narita City – Japan

Satu lagi, saya manfaatin Yofie dan Rara yang sedang diskusi sambil nunggu Dwi Hardy yang sedang asik dengan ponselnya berhenti di belakang mereka. Dengan bukaan lensa di f/2.8 plus kebetulan ga ada yang seliweran di depan mereka jadilah foto yang saya inginkan :)

FSA Indonesia in action :)

Nah yang terakhir ini kami sedang naik trem di San Fransisco. Eriska berada di dalam, sedangkn saya di bagian belakang (sengaja milih ke sini biar bisa motret jalanan di belakang trem). Nah pas posisi tangan para penumpang kayanya cukup menarik dengan Eriska diujung sana jadi kelintas ide. Setelah nunggu bentar, saya cukup dengan ngucapin 2 kata saja untuk membuat Eriska noleh.

“Eriska…. wekkkk”

Walau nyaris terjungkal dan dimarahin sopir trem, jadilah foto ini. Adik minion yang tadinya bertampang kecapekan karena diajak jalan kaki ke sana kemari akhirnya bisa tersenyum juga :)

She’s so cute isn’t she? :)

Eriskaaaaa….
Weekkk :P

Nah, gampang kan?
Yuk mari sama-sama berlatih framing buat minggu ini. Apa saja bisa kita manfaatkan lho untuk framing :)
Malah kalo mo agak ekstrim coba bikin foto ala film Inception.
Analoginya kalo Inception kan dream withing dreams. Di sini coba bikin frame dalam frame, jadi foto kita kesannya hmmm apa yah istilahnya?
It’s like having sense of depth and layers :)

Baca juga tulisan mengenai komposisi di postingan saya sebelumnya :)

#Wikufest3 – Komposisi

please take pictureSatu hal yang sangat saya pribadi sayangkan di #wikufest3 kemarin adalah SMK Telkom Sandhy Putra Malang belum punya klub fotografi. Di ekskul (eh beneran kan ini ekskul) media sandhy putra ada group yang bertanggung jawab akan fotografi di sana (mungkin terkait liputan yang dilakukan). Ada beberapa siswa yang saya tanya join ke medsan alasannya karena ada seksi fotografi di sana.

Padahal kalau mau swadaya, bisa ajah yang yang hobi foto-foto terlepas gearnya apa bisa saling ngumpul, bahas satu isi majalah/buku tentang fotografi abis itu hunting bareng. Ga usah nunggu dibentuk oleh sekolah. Sejak #Wikufest1 saya sudah mengusulkan ini. Harapannya sih Senior seperti Yaniko bisa ngomporin tapi paling ga kalo butuh apa-apa nanti Yaniko is more than happy to help kok. Yang sudah paham dasar-dasar teori fotografi, entah baca buku otodidak, sering ikutan hunting dll mbok ya sharing ke teman-temannya juga. Makin banyak sharing makin terasah juga skill kita :)

Ya udah gitu anggap ajah ini bagian dari kompor yang saya maksud. Anggap saja semua siswa SMK Telkom Sandhy Putra Malang yang kemarin menyandera saya di kelas (maaf banget yah, jadi bingung mo share apaan akhirnya ya seadanya ajah tentang fotografi) serta yang baca blog ini secara resmi namun sepihak dinyatakan sebagai anggota Klub Fotografi SMK Telkom Sandhy Putra Malang :)

Ini hanya sharing antar sesama penggemar fotografi saja. Semoga bisa memberikan wawasan baru.

Let’s talk about composition.

“There are no rules for good photographs, there are only good photographs.”

Mengutip perkataan Ansel Adams di atas, ga ada rumus/aturan untuk foto yang bagus. Adanya ya foto yang bagus :)

== Emang ngapain sih harus mikirin komposisi segala?
== Makanya kamera ama lensanya jangan ecek-ecek. Moto pake hape mana bisa bagus…
== Lagi pula hari gini pingin foto bagus cukup potosop saja

Yaaaaa, mungkin ada benarnya sih. At some point, not much.
But photography is not about gears and photoshop.
Buat saya itu lebih dari perspektif sudut pandang kita yang moto terhadap sebuah obyek. Makanya komposisi dalam fotografi menjadi sangat penting karena dia akan membantu kita menyampaikan pesan atau bahkan emosi foto kita ke viewernya.
Kita sedapat mungkin paham dulu apa yang kita lihat sehingga kita dapat membuat foto yang bagus.
A photograph should tell a story
You, should control your gears not the other way around

Sebelum itu kita ngobrol dikit tentang filosofi, apa sih yang membuat manusia itu … manusia :p

we love what we know, we hate what we don’t know

Saat memproses sebuah informasi, otak kita akan memberi tahu apa yang harus kita sukai, memerintahkan kita untuk menyukai apa yang kita sudah tahu dan hal-hal lain yang sudah familiar.
Saat kita mengetahui hal-hal yang tengah kita lihat, otak jadi rileks dan nyaman.

Gula itu manis
Garam itu asin
roda itu bundar
api itu panas

Nah apa yang terjadi dengan hal-hal yang belum kita tahu?
Biasanya sih muncul rasa khawatir, takut, ga nyaman buntutnya jadi ketidak sukaan.

== Hubungannya dengan komposisi apa?

Kita akan memainkan hal ini untuk membuat foto bagus yang kita inginkan :)

Familiar = known, comfort, pleasure, like
Un-familiar = unkown, discomfort, fear, rejection

== Cantik, beauty, bagus, apa sih itu semua?
Cantik itu kan muncul karena otak kita memproses informasi visual dari mata dan otak kita menganalisanya dengan membandingkan database hal-hal yang sudah familiar ama kita.

Misalnya:
…… (silakan diisi sendiri :P) cantik.
Kenapa? karena kulitnya putih, senyumnya manis, lesung pipinya bikin tambah cute, kacamatanya matching.

Kalo kita ambil wajah manusia sebagai analogi, maka beauty atau kecantikan itu dalam bahasa teknisnya akan mengarah ke rasio.
Perbandingan antara panjang-pendek, lebar-sempit, tinggi-rendah apakah semuanya proporsional?

== OK, tapi apanya yang proporsional yang kita omongin ini?

Yaaaa proporsional akan semua elemen yang ada diwajah kita. lebar-sempitnya wajah, panjang pendeknya dagu, hidung  atau gigi :P (no offense), lebar dahi, tebal tipis bibir dan sebagainya.

Nah komposisi mirip seperti itu.
Komposisi adalah gimana cara kita mengkombinasikan berbagai elemen menjadi sebuah kesatuan berdasarkan beberapa aturan.

Dalam foto, kalo elemen-elemennya tidak kita tata, random, ga ada pattern atau aturannya maka kesan yang timbul ya …. berantakan. Endingnya? ya rejection, foto kita ga bagus.

== Lho? Kok kontradiktif dengan perkataan Ansel Adams di atas? Ngaco nih

He he he he, mari kita lihat konteksnya, mas bro.
Aturan itu ada, tapi bukan hanya satu, ga harus spesifik dan kita ga harus stick only to one rule.
Rule needs to be easily identified, supaya ga menimbulkan kebingungan.
Nah aturan-aturan tersebut jangan diperlakukan sebagai “aturan” kaya kita dalam militer
Kita pura-pura jadi juru masak saja, aturan-aturan/rule komposisi tadi jadi bumbu-bumbunya. Selanjutnya terserah kita mo masak apa karena bisa pakai kombinasi bumbu yang beda tiap masakannya :)

Di antara kalian mungkin sudah mengenal istilah “rule of thirds“, but life is not only about that :) Ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk membuat komposisi foto yang bagus.

Nanti kita bahas di postingan berikutnya ajah ya :)

Berikut ini sample berantakangan dan yang dikit rapi, silakan komentar dan kritiknya :)

1545859_10151904705316009_2091659541_n

Maksud hati ingin memperlihatkan macetnya jalan Gatot Subroto – Jakarta yang ke arah Pancoran dilihat dari belakang meja saya. Cuman karena keterbatasan gear yg ga bisa nge-zoom ke sana, jadinya kaya gini. Berantakan.  Bisa sih di crop, cuman digital magfication = gambar kotak-kotak. Ya gitu deh, messagenya jadi tidak/kurang tersampaikan.

1464005_10151822477791009_1095967526_n

Namanya Fefe. Dia  ini bersandar di sebuah bidang bebentuk segitiga memanjang. Bagian belakangnya itu kaca semua sementara di sebelah kanannya penuh pilar. Fefe cantik kan?

Nah coba kalo Fefe disuruh berdiri di tengah-tengah, kiri bagunan segitiga, kanan pilar-pilar, trus kita ambil fotonya full body pose dengan pilar dan bangunan segitinya harus kelihatan semua lengkap dengan langit serta awannya. Trus ajukan pertanyaan yang sama dengan paragraf di atas.

#WikuFest3 Versi Mereka

Just quick gooling about #Wikufest3 held on 24-25 January 2014.

Hmmm, idea to make a blog post in english turn to be a good one :p
I think @gen could take a look on some posts from the young Mozillians of SMK Telkom Sandhy Putra Malang :)

#Wikufest3 Photo Contest – The Story

Wall-E and Wide/Macro Lens

Wall-E and Wide/Macro Lens

Selamat buat para pemenang #Wikufest3 Photo Contest.

Buat yang ga menang jangan berkecil hati, ini bukan lomba serius kok.
Saya mengadakannya just for fun dan yang penting adalah media bagi kita semua untuk belajar bersama mengenai fotografi. Dan ternyata banyak yang hobi atau tertarik dengan fotografi di kampus Moklet Malang ini :)

Nah kembali ke pemilihan para pemenang. Kenapa saya memilih mereka? Niatnya sih ngebahas sambil ngumumin pemenangnya. Tapi apa daya ga bisa terlaksana karena jadwal #Wikufest3 hari ke-2 mendadak penuh perubahan plus cuaca yang sangat tidak mendukung pula. Tapi ada beberapa sempat dibahas di ruang Mozilla (saya tersandera hu hu hu hu :P)

Ada beberapa catatan yang perlu saya sampaikan terlebih dahulu

  • Ini subyektif dari sudut pandang saya
  • Saya bukan fotografer profesional
  • Semua foto saya asumsikan diambil dengan kamera ponsel/tablet
  • Kembali ke paragraf awal, it’s just for fun to learn about photography together.

Kemudian dari banyaknya foto yang masuk (peserta mungkin tidak banyak-banyak amat), untuk memilihnya saya menggunakan beberapa kriteria. Diantaranya

  • Ketajaman fokus (dari semua foto yang masuk, saya berasumsi semuanya emang ga berniat moto blur)
  • Komposisi foto
  • Kreatifitas (dalam hal konsep fotonya)

Dari poin ketajaman fokus sudah cukup membantu untuk menyaring foto. Foto yang ga fokus biasanya diambil di kondisi pencahayaan yang tidak ideal (sore/malam) dan karena teorinya kalo mo bikin foto tajam harus long shutter, banyak kamera yang tidak bisa melakukan ini. Belum lagi motonya handheld, maka potensi goyang tinggi (belum lagi kalo lagi cuaca dingin berangin trus dikitikin pacar, amburadul deh) :)

Contoh foto-foto dari Rahman Kurniadi.
Foto konser, kantor pos, dcost dan foto ibu-ibu PKK itu jelas blur karena handshake. Jadi yah harus dipinggirkan dulu.
Sebab lain dari foto blur/out of fokus bisa jadi karena fitur “autofocus” di camera-app yang digunakan tidak bekerja sesuai dengan yang kita mau. Asumsi saya Rahman niatnya foto di earbud-nya, cuman entah kenapa fokus kok malah ke sisi kiri atas earbud nya. Mungkin si camera-app ngitung daerah situ lebih kontras, jadi fokusnya di sana.
Belum lagi kalo camera-app nya ga cukup canggih meteringnya (plus ga ada opsi pula buat kita untuk mengatur meteringnya) jadilah foto yang overexposure (kelewat terang) atau malah underexposure (kelewat gelap) seperti beberapa fotonya @HattaZakka

Kemudian komposisi.
Ga ada aturan sih komposisi yang bagus itu harus seperti apa. Tapi ada beberapa teknik yang bisa kita pakai. Yang paling sering kesebut biasanya Rule of Thirds, simplicity seperti fotonya Intania (i luv this one), komposisi landscape, maenan kontras, maenan garis, framing dan masih banyak lagi.

Foto sepatu dari @intaniasyifa dengan anggiebel. Menurut saya foto intania lebih ‘dramatis’, penempatan sepatu di pinggir, nyisain ruang kosong(negative space) di depannya plus motif lantainya yang seperti itu. Makanya saya usul  kalau diubah ke b/w (kan banyak tuh apps nya) jadinya bakal seperti apa. Tinggal nanya @intaniasyifa sih hasilnya n lebih suka yang mana :)

@junitapristi cukup kreatif dengan nyoba-nyoba foto low angle. Moto kan ga harus dari depan obyek, dari atas-bawah bahkan belakang juga bisa :)

danbo galau, malu difoto dari depan :P

Sementara @ribekkk juga unik fotonya manfaatin jepitan jemuran :) Seriusly, coba bikin bertema deh Bek. Misal tiap minggu satu foto jepitan + quotes (kertasnya bisa diutak atik juga tempat jepitnya). Kalo saya bawa Danbo, kamu bisa bawa jepitan + tali + kertas kemana-mana :P

Kemudian ada kesimpulan yang saya dapatkan setelah melihat-lihat foto yang diikutsertakan lomba ini.
Peserta cewek foto-fotonya secara ga sadar mengarah ke perspektif garis. Jadi obyeknya bisa lebih tampil (exposed)
Peserta cowok foto-fotonya lebih ke spontanitas, ada moment langsung jepret. Cuman saya jadinya bingung, PoV/PoI yang dimaksud fotografenya yang mana yah? (ini saya ajah yang bingung, orang lain belum tentu).

wikufest-photo-boys

Boys

wikufest-photo-girls

Girls

Misal fotonya Rahman (sori ya bro, ga ada maksud lain kok *pizzz*) yang bianglala itu. Tajam, biru langitnya bagus, cuman campur aduk dengan pagar (cafe?), mobil, rombong dll. Andaikan ponselnya justru diletakkan di atas pagar, viewnya ke arah bianglala (mau full circle atau setengah lingkaran) dengan gunung sebagai background di horizonnya, trus bikin siluet (manfaatin panasnya matahari) mungkin hasilnya akan beda. Yah kembali ini pendapat pribadi saya, dan karena cowok lebih impulsif apa yang di depan mata langsung ajah dipotret :)

Yang terakhir sih mungkin kurang fair –ini soal right man with the right tools sih– adalah keterbatasan perangkat. Kamera di ponsel-nya Daniar jelas kalah kelas dengan milik Rafikartika. *Balik nunjuk ke paragraf-paragraf atas* Tapi right tools kalo ga ditangan right man (and woman) ya hasilnya akan sama ajah. Emang kinclong kameranya Galaxy S4, plus Rafikartika cara ngambil foto-foto bunganya bagus. Sepertinya suka maenan DoF nih :)

rafikartika 20130901_152425

by @afi031… nice colours :)

Foto yang di submit @RenoLaks banyakan soal landscape pas dia lagi camping (bener kan bro?). Foto jamurnya warnanya unik, cuman saya nyari komposisinya dulu ajah deh. Warnanya terlalu banyak editan, saya pribadi lebih suka yang orisinal atau mendekati orisinal (alasan ngeles karena ga gape maenan sotosop buat edit foto). Tapi ga apa-apa, ini kan part of creativity juga :) Komposisi landscape dan kalo dianalogikan, fotonya banyak garis-garis .

 

Lesson learned

  • mari kita kenali device kita masing-masing. apa kelebihannya, apa kekurangannya
  • coba kita tentukan dulu Point of View/Point of Interest dari foto kita itu apa supaya penikmat foto kita juga bisa mengerti dan tidak mempunyai persepsi yang berbeda
  • mari iseng-iseng latian berbagai teknik komposisi dan temukan gaya kalian masing-masing :)