Setelah sesi yang dibawakan oleh perwakilan dari komunitas BHI, selanjutnya masuk ke inti acara yaitu sharing dari pelaku UKM. Dimulai dari presentasi oleh Pak Benyamin Esa. Beliau ini adalah pengusaha wiraswasta dibidang percetakan, nama perusahaannya ESA Grafika. Beliau ini sudah merintis usaha sejak dari bawah, menjelajah Surakarta dan sekitarnya. Usaha kemudian merambah seputaran Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Beberapa tahun Pak Ben menjalani model usaha seperti ini, seringkali beliau sendiri harus ikut keliling ke kota-kota lain untuk menjemput bola mencari orderan. Sampai pada satu titik di mana beliau berpikir kalau keliling terus seperti itu walau pendapatan finansial ada tapi capeknya tentu juga ga ketulungan.
Trus?
Nah ini dia. Pak Ben ini mulai bersinggungan dengan internet. Beliau sempat meminta bantuan seorang teman untuk membuatkan website persusahaannya. Tapi karena tidak berjalan mulus, website itu tidak jadi dan Pak Ben hanya mempertahankan domain esagrafika.com saja sampai sekarang.
Pak Ben, domain esagrafika.com badhe telas September 2010 puniki. Jangan lupa memperpanjang biar ga ditake-over orang :)
Kemudian berawal dari sebuah pelatihan blog di sebuah mal di Solo, Pak Ben iseng-iseng ikutan. Dari sana muncul ide untuk membuat sebuah blog yang isinya adalah foto-foto hasil produk Esa Grafika. Hasilnya jadilah https://esagrafika.blogspot.com.
Menggunakan tagline “pusatnya paper bag, furing bag dan digital bag di solo“, Pak Ben dengan esagrafika-nya mulai memperluas jaringan pemasaran melalui media online. Seperti halnya di sesi pertama, blog ini menganut prinsip marketing “gethok tular”. Dari satu pembaca merekomendasikan ke pembaca/blogger lain. Awalnya dilingkaran komunitas yang sama (mungkin di bengawan) kemudian merambah ke komunitas lain. Dampaknya orderan pun mulai bermunculan dan Pak Ben tidak perlu intens keliling kota lagi seperti dulu (atau malah udah ngga sama sekali yah, Pak?)
Nah beberapa pertanyaan yang muncul di sesi Pak Ben ini, semua jawabannya kalo dirangkum bisa menjadi satu kesimpulan saja. Pak Ben menjawab kalo media online (blog) yang digunakannya saat ini baru sebagai saranan promosi saja. Tidak ada aktivitas ecommerce di sana. Transaksi yang ada pun cukup konvensional. Orang lihat blog, baca-baca, di sana ada contact number dan email. Dah ordering dilakukan via email tersebut dan paymentpun menggunakan bank transfer. Plusnya di sini, ESA grafika bisa mendapatkan DP dulu sebagai modal dari pemesanan “online” ini. Dari model offline, banyak pemesan (apalagi yang sudah kenal akrab) asal main pesan saja, tanpa memberikan DP dan bayarnyapun nanti jika sudah ada dana (kalo ingat pula :P)
Nah, Pak Ben kapan ngeblog lagi? hehehehehe
Isinya lebih sering di-update dong, Pak. Jadi pengunjung blog akan selalu disuguhin konten/isi yang update yang akan menarik mereka untuk tetap datang dan membantu secara ga langsung promo produk-produk esagrafika. Misalnya:
twitter: @nurikidy eh ada koleksi baru dari @esagrafika solo, lho. beberapa item malah ada sale di pameran XYZ tangga a-b.
Sharing selanjutnya diberikan oleh Mas Azis dari batik Putra Laweyan. Nah versi putra laweyan ini website yang dibuat tidak model blog tapi lebih ke product catalogue. Kalau kita lihat di website putra laweyan sendiri, di sana ada info yang lebih lengkap dibandingkan esgrafika.blogspot.com. Mulai dari produk terbaru, tata cara pemesanan dan transaksi, katalog produk lengkap dengan harga dan status stoknya, artikel mengenai batik dan hal lainnya. Satu hal yang sama dengan esagrafika adalah belum ada full e-commerce transaction di sana. Pembayaran tetap dilakukan via bank transfer atau cash on delivery. Untuk target pasar internasional sepertinya payment model bank transfer akan agak merepotkan. Coba kalo ada semacam clearing house atau tepatnya mungkin agregator untuk memfasilitasi proses e-commerce bagi pengusaha batik (dan usaha lainnya) untuk se-Solo dan sekitarnya. Jadi kalau mo order tinggal bayar pakai paypal atau via google checkout :)
Karena sebelumnya mblasuk-mblasuk laweyan masih banyak yang pada tutup, n mau ke kauman kayanya kok dah ga ada waktu, akhirnya beli beberapa batik di putra laweyan ini. Pelanggan Telkomsel dapat diskon 15% untuk baju, peserta sharingSOLO dapat diskon 20%. Yayyyyyy, mantap nih nego nya pak Blontank Poer.
Postingan lain yang terkait:
Rupanya gethok tular ini salah satu cara beriklan yang maknyusss…
Salam sukses buat semua.
Salam kenal, kunjungan silaturahmi.
Pingback: #sharingSOLO – Day #1 Finale « nuri!123